Kabar Kriminal – Kejanggalan Pembunuhan Angeline

Angeline, seorang anak berusia 8 tahun yang tinggal bersama dengan orangtua angkat, Margareth di Jl. Sedap Malam, Denpasar telah ditemukan terbujur kaku dengan mengenaskan setelah sempat dikabarkan hilang.

Jasad Angeline dikubur dengan kedalaman 1 meter di bawah sebuah kandang ayam, di halaman rumah Margareth. Ketika dievakuasi, jenasah anak 8 tahun tersebut sudah dalam kondisi tidak utuh lagi.

Hasil autopsi yang dilakukan oleh RSUP Sanglah Denpasar untuk membuka tabir penyebab kematian bocah 8 tahun tersebut. Telah ditemukan sejumlah luka bakar dan luka memar akibat pukulan yang ada di sekujur tubuh Angeline. Di leher Angeline juga terdapat bekas luka akibat jeratan.

Polisi akhirnya menetapkan, Agustinus Tai (25 tahun) satpam rumah sebagai tersangka kasus pembunuhan Angeline. Tidak hanya dianiaya sampai dibunuh, Agustinus Tai bahkan juga tega memperkosa Angeline bahkan sampai korban tidak lagi menghembuskan nafasnya.

“Pelaku taku seandainya dirinya ketahuan melapor dirinya telah melakukan pemerkosaan terhadap Angeline. Pada saat itu, korban juga telah dibunuh oleh si pelaku.”ungkap Made Sudana, Kapolresta Denpasa Kombes Pol AA di Denpasar Bali, Rabu, 10 Juni 2015.

Tidak hanya menangkap Agustinus Tai, polisi juga menangkap orangtua angkat dari korban yaitu Margareth dan 2 kakak angkat Angeline yaitu Ivon dan Christina. Ketiganya telah diringkus ketika tengah berbelanja. Ketika diperiksa oleh penyidik, keluarga Angeline lebih banyak meneteskan air mata. Keluarga angkat Angeline mengaku tidak mengerti jika anak angkatnya telah tewas dibunuh.

“Sumpah pak! Saya tidak pernah melakukan penyiksaan pada Angeline! Saya juga tidak mengetahui seandainya anak saya itu dikubur didalam.”ungkap Margareth ketika tengah diperiksa oleh Polresta Denpasar.

Akan tetapi, beberapa kejanggalan muncul selama penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Di antaranya, Agus mengaku jika dirumah tersebut ada Margareth ketika Angeline dia bunuh.

“Ibu saat itu dirumah.”ungkap Agus.

Akan tetapi, Agus tidak menerangkan apakah Margareth melihat perbuatan yang dia lakukan pada anak angkatnya tersebut. “Pokoknya Agus hanya mengatakan jika Margareth berada di rumah. Hanya itu. Didesak tentang melihat maupun ikut membantu, tersangka tidak mengatakan apa-apa.”