Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Penjualan ASI Dari Kamboja Untuk Ibu di AS Dikritik PBB

2 min read

Badan untuk anak-anak PBB telah mengecam dengan keras penjualan oleh sebauh perusahaan komersial ASI yang di Kamboja untuk wanita di AS. Pihaknya juga telah memperingatkan bahwa penjualan ASI tersebut menyebabkan bayi dari perempuan yang miskin akan rentan akan kekurangan gizi.

UNICEF mengutuk perdagangan yang berbasis di Utah Ambrosia Labs ketika pemerintahan Kamboja yang ikut campur tangan, Departemen Bea Cukai Kamboja mengatakakan bahwa Menteri Keuangan, Aun Porno Moniroth telah menandatangani surat pemblokiran untuk ekspor. Menurut Associated Press di Phnom Penh. Pembicaraan akan diadakan untuk memutuskan apakah bisnis baru tersebut akan diizinkan untuk melanjutkan bisnisnya.

Air susu ibu sendiri adalah kebutuhan yang penting bagi wanita yang tidak dapat menyusui bayinya sendiri di Amerika Serikat. Meskipun demikian, UNICEF melihat bahwa kebutuhan mereka tidak dapat dipenuhi dengan cara mengorbankan bayi di negara-negara berkembang.

“Bank ASI tidak boleh dioperasikan dengan memanfaatkan perempuan rentan dan miskin untuk mendapatkan keuntungan dan dengan tujuan komersial,” kata Iman Morooka, dari UNICEF untuk Kamboja.

“ASI sendiri dapat dianggap sebagai jaringan seperti manusia, sama seperti darah, dan dengan demikian, komersialisasi harus dilarang. Malnutrisi tetap menjadi ancaman bagi kesejahteraan anak-anak di Kamboja, dan menyusui dengan tepat adalah salah satu faktor kunci atas kontribusi terhadap kesehatan yang baik bagi anak-anak melalui gizi,” kata Morooka.

Bahkan setelah enam bulan melahirkan, UNICEF menyarankan bahwa perempuan harus tetap menyusui. “Disarankan bahwa semua upaya yang dilakukan untuk tetal menyusui anak hingga usia dua tahun, setidaknya lima kali dalam satu hari.”

Ada perdagangan substansial secara online untuk ASI di Amerika Serikat, di mana wanita mengiklankan susu mereka untuk dijual. Banyak yang mengklaim bahwa mereka memakan makanan yang sehat dan terbebas dari penyakit.

Ambrosia sendiri mengklaim bahwa mereka menawarkan layanan yang lebih aman, dengan mengimpor ASI dengan skala yang besar dari wanita di Kamboja. Para wanita harus melalui tes darah untuk memastikan mereka sehat dan susu mereka dikirimkan dalam kondisi beku dan kemudian disterilkan kembali di Amerika Serikat.

Ambrosia sendiri didirikan oleh dua orang yang salah satunya adalah Bronzson Woods, yang bekerjas sebagai misionaris Mormon di Kamboja, seorang lagi bernama Ryan Newell, yang mengatakan bahwa bisnis mereka memberikan manfaat bagi warga miskin di Kamboja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *