Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Kesehatan – Melawan Kanker Payudara yang Agresif

2 min read

Menurut studi terbaru, kanker payudara adalah jenis kedua yang paling sering didiagnosis dari kanker pada wanita di Amerika Serikat. Kanker payudara triple-negatif resisten terhadap kemoterapi . Hal ini sebagian disebabkan oleh ketekunan sel kanker yang mendorong terbentuknya tumor baru. Untuk alasan ini, para ilmuwan secara permanen mencari pilihan pengobatan yang lebih baik dan lebih efektif yang akan mencegah migrasi sel kanker di dalam tubuh.

Sekarang, para periset di Case Comprehensive Cancer Center di Case Western Reserve University School of Medicine di Cleveland, OH, telah mengungkapkan bahwa sel kanker payudara triple-negatif dapat merespons terapi yang ada yang digunakan untuk mengobati kondisi lain, termasuk multiple sclerosis (MS), disebut interferon-β.

“Kami menunjukkan bahwa interferon-β membalikkan beberapa fitur agresif dari kanker payudara triple-negatif, yang bertanggung jawab atas metastasis dan kegagalan terapi.” kata penulis studi pertama Mary Doherty, mahasiswa pascasarjana Case Western Reserve School of Medicine. “Selain itu,” dia menambahkan, “kami menemukan bahwa bukti interferon-β pada tumor kanker payudara triple-negatif berkorelasi dengan peningkatan ketahanan pasien setelah kemoterapi.”

Interferon-β adalah sitokin, yang merupakan sejenis protein yang terlibat dalam pensinyalan sel. Ini memiliki efek antimikroba dan dampak pengaman kekebalan yang kompleks. Doherty sekarang menjelaskan bahwa interferon-β juga bekerja pada sifat seperti batang sel kanker payudara, yang mengganggu kemampuan mereka untuk bermigrasi dan dengan demikian mencegah pembentukan tumor metastatik.

“Kelangsungan hidup sel punca kanker berikut terapi berikut diyakini bertanggung jawab atas kegagalan terapi pada pasien,” catatnya. Inilah sebabnya mengapa penekanan interferon-β pada aktivitas sel ini dapat menyebabkan peningkatan hasil pengobatan di masa depan.

Untuk jaringan kanker yang diobati dengan interferon-β secara in vitro, sel yang bermigrasi dibelah dua, dibandingkan dengan jaringan kontrol yang tidak pernah terpapar pengobatan ini. Selain itu, sel kanker yang diobati dengan interferon-β memiliki kecenderungan penurunan pembentukan bola tumor secara signifikan.

Menganalisis data yang bersumber dari database jaringan kanker, tim juga mencatat bahwa, pasca pengobatan, pasien kanker payudara dengan tingkat kelangsungan hidup terpanjang, serta tingkat kekambuhan tumor terendah, menunjukkan tingkat interferon-β yang tinggi. Lebih khusus lagi, individu dengan tingkat interferon-β yang tinggi memiliki resiko kambuhan tumor sekitar 25 persen lebih rendah dibandingkan dengan individu dengan tingkat interferon-β rendah.

Mengikuti temuan yang menjanjikan ini, Doherty dan tim mengamati lebih dekat peran yang dimainkan oleh interferon-β dalam regulasi kekebalan, yang menargetkan potensinya dalam meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap kanker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *