Kabar Kesehatan – Kacang Dapat Menghindarkan dari Penyakit Jantung

Studi baru yang dalam Journal of American College of Cardiology melihat dampak konsumsi kacang terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Kacang bagus untuk kesehatan. Ini adalah fakta yang diketahui, didukung oleh jumlah studi yang terus bertambah. Misalnya, Medical News Today baru-baru ini melaporkan sebuah penelitian besar yang menunjukkan bahwa hanya segelintir kacang saja yang setiap hari memangkas resiko kematian dini.

Resiko diabetes turun hingga 40 persen dengan hanya 20 gram kacang per hari, dan resiko penyakit menular turun hingga 75 persen. Penelitian lain menunjukkan bahwa kacang dapat melindungi ingatan kita dan bahkan meningkatkan kecerdasan.

Tapi apa yang bisa dilakukan kacang untuk kesehatan kardiovaskular. Studi baru yang dipimpin oleh Marta Guasch-Ferré, Ph.D., seorang peneliti di Departemen Gizi di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, MA  meneliti hubungan antara frekuensi konsumsi kacang dan kejadian penyakit kardiovaskular.

Para peneliti memusatkan perhatian pada penyakit kardiovaskular utama, yang didefinisikan sebagai penyakit kardiovaskular fatal. Selain itu, mereka melihat jumlah kejadian penyakit jantung koroner dan jumlah kejadian stroke. Selama masa studi, para peneliti mencatat 14.136 kasus penyakit kardiovaskular, 8.390 diantaranya adalah penyakit jantung koroner dan 5.910 di antaranya adalah stroke.

Total konsumsi kacang dan risiko penyakit jantung terutama ditemukan secara terbalik. Dengan kata lain, semakin banyak kacang yang dikonsumsi seseorang, semakin rendah kemungkinannya untuk terserang penyakit jantung.

Pandangan yang lebih mendalam tentang jenis kacang tertentu mengungkapkan bahwa kenari sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular. Mengkonsumsi kenari dua sampai tiga kali setiap minggu dikaitkan dengan penurunan 19 persen pada risiko kardiovaskular, dan 21 persen penurunan resiko penyakit jantung koroner.

Lima atau lebih porsi kacang per minggu berkorelasi dengan penurunan 14 persen pada risiko kardiovaskular dan 20 persen lebih rendah risiko penyakit jantung koroner. “Temuan kami mendukung rekomendasi untuk meningkatkan asupan berbagai jenis kacang, sebagai bagian dari pola diet sehat, untuk mengurangi resiko penyakit kronis pada populasi umum,” kata Guasch-Ferré.

Dia dan rekan-rekannya juga mencatat beberapa keterbatasan studi. Sampel peserta dibatasi untuk profesional kesehatan yang sebagian besar berkulit putih dan metode data yang dilaporkan sendiri selalu rentan terhadap kesalahan.

Namun, penulis menekankan bahwa menurut pendapat mereka, tidak ada alasan mengapa temuan tersebut tidak dapat digeneralisasikan ke etnis lain.