Kabar Kesehatan – Gejala Batuk Pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
2 min read
Batuk merupakan penyakit yang sangat mengganggu dan menyerang siapa saja, tak terkecuali bayi. Karena kekebalan tubuh yang dimiiki bayi belum sempurna, bayi rentan sekali terserang batuk. Akan tetapi, jangan menganggap remeh batuk pada bayi, terutama juka hal itu disetai dengan sesak napas. Sebab jika tidak segera mendapatkan penanganan yang baik bisa menyusahkan si kecil.
Ada beberapa gejala batuk yang perlu diwaspadai oleh para orang tua, seperti misalnya batuk disertai sesak napas. Biasanya hal itu akan ditandai dengan meningkatnya jumlah gerakan bernapas pada bayi. Kondisi bayi seperti itu akan membuatnya kesulitan untuk bernapas dan akan sering rewel.
Ada beberapa gejala – gejala lainnya yang timbul, seperti yang sudah diungkapkan oleh dr Sepriani Timurtini Limbong dari klik Dokter. Berikut ini beberapa gejala – gejalanya :
- Gerakan otot yang ada di leher dan dada terlihat jelas ketika bayi bernapas. Hal tersebut menandakan adanya usaha untuk bernapas yang berlebihan.
- Terdengarnya suara lain saat bayi bernapas, seperti suara mengorok atau mengi yang melengking.
- Biasanya kulit bayi akan tampak membiru, terutama pada bagian bibir serta bagian ujung jari kaki ataupun tangan.
- Kondisi bayi akan terlihat lemas dan mengantuk.
Untuk mengetahui batas bahaya dari penyakit batuk untuk seorang bayi adalah dengan melihat gerakan bernapasnya selama kurang lebih satu menit. Untuk bayi yang masih berumur kurang dari satu bulan memiliki batas 60 kali per menit. Sedangkan untuk bayi yang berusia dua sampai 11 bulan, memiliki batas 50 kali per menit. Dan untuk anak yang berumur satu hingga lima tahun memiliki batas tidak lebih dari 40 kali per menit.
Sangat penting untuk para orang tua mengetahui dan mengenali tanda bahaya saat si kecil terserang batuk. Dengan begitu para orang tua akan bisa mendeteksi sejak dini agar si kecil tidak terlambat ditangani.
“Kini para orang tua dapat segera mengetahui dan mengenali gejala yang berbahaya saat bayi terkena batuk. Mendeteksi sejak awal sangatlah penting supaya anak tidak akan terlambat mendapatkan penanganan,” jelas Sepriani Timurtini.
