Kabar Kesehatan – California Memerangi Wabah Hepatitis B yang Mematikan

Saat ini petugas pemadam kebakaran terus memerangi teror di negara bagian California, sedangkan pejabat kesehatan masyarakat memerangi krisis berkelanjutan lainnya. Salah satu wabah hepatitis A terbesar di negara tersebut sejak pengembangan vaksin, lebih dari dua dekade yang lalu.

Pembaruan yag diberika pada hari Kamis (19/10) oleh Departemen Kesehatan Masyarakat California (CDPH) menaikkan jumlah kasus menjadi 600. Dengan 395 orang telah dirawat di rumah sakit 19 orang dilaporkan meninggal dunia sejak bulan November 2016.

Pekan lalu, Fubernur California, Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat di seluruh negara bagian, dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus tersebut. Proklamasi tersebut mengizinkan CDPH untuk mempercepat pengadaan vaksin hepatitis A. Ini juga memungkinkan EMT untuk mengelola vaksi di luar lokasi klinis, hingga individu beresiko tinggi, termasuk pengguna narkoba dan tunawisma.

“Vaksinasi orang yang beresiko terkena paparan adalah alat yang paling efektif yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi hepatitis A selama wabah terjadi,” kata direktur CDPH Dr. Karen Smith, dalam sebuah pernyataan tertulis.

San Diego, Santa Cruz, dan Los Angeles telah resmi mengumumkan wabah lokal, namun CDPH mengatakan bahwa kasus yang terkait dengan wabah telah dikonfirmasi di bagian lain juga. Badan tersebut mengatakan telah mendistribusikan lebih dari 80.000 dosis vaksin hepatitis A.

“Kami memiliki wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya, berdasarkan jumlah kasus yang kami miliki sejauh ini,” kata wakil direktur CDPH untuk penyakit menular,Dr. Gil Chavez, yang mengatakannya kepada CNN. “Kembali pada bulan Maret, kami telah menganggap kasus ini sangat serius dan telah bekerja sangat erat dengan pejabat dari negara-negara bagian lain yang terkena dampat, serta pejabat CDC.”

Jawaban untuk pertanyaan, “Kenapa Sekaran?” masih tetap sulit dipahami Entah bagaimana,infeksi hati yang sangat menulari hepatitis A diperkenalkan ke komunitas tunawisma. Kebersihan yang buruk dan kurangnya akses terhadap kamar mandi bersih telah memperburuk resiko tertular virus. Menurut CDC, penularan dari orang ke orang melalu fecal-oral dengan menelan sesuatu yang telah terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi adalah cara yang paling umum dari penyebaran virus. Bisa ditularkan melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi.