Kabar Internasional – Uhuru Kenyatta Dikonfirmasi Sebagai Presiden Kenya

Uhuru Kenyatta telah terpilih kembali menjadi presiden di Kenya. Dengan hasil resmi akhir yang memberikan perolehan suara kemenangan besar atas politisi oposisi veteran, Raila Odinga.

Setelah sebuah kampanye yang sengit, Kenyatta menggunakan pidato pemilihannya untuk menunjukkan kepada Odinga dan pendukungnya pada hari Jumat (11/8) malam waktu setempat dengan mengatakan bahwa dia ingin bekerja sama dengan mereka untuk bersama-sama melayani Kenya.

Pemimpin berusia 55 tahun tersebut, yang berkuasa sejak tahun 2-13 juga meminta rekan-rekannya untuk meningat bahwa mereka adalah saudara laki-laki dan perempun dan bekerja sama untuk menghindari “pembagian”.

Setelah beberapa menit dari hasil yang diumumkan, suara tembakan terdengar di beberapa bagian di ibukota Nairobi. Ada juga laporan yang mengatakan bahwa bentrokan antar pemrotes dari kubu opoisis dan polisi anti huru hara terjadi di kota tersebut dan juga di kota bagian barat, Kisumu.

“Ada banyak suara tembakan, Kami tidak tahu bagaimana akan berakhir, namun kami berdoa untuk terciptanya perdamaian,” kata Lucas Odhiambo, penduduk Kisumu. Ketakuatan bahwa pemrotes dari pendukung oposisi dapat menyebabkan kekerasan yang meningkat dengan penolakan terakhir dari pejabat oposisi untuk menandatangani hasil akhir pemilihan di negara Afrika Timur tersebut.

James Orengo, seorang pemimpin oposisi, mengatakan bahwa oposisi National Super Alliance (NASA)  telah menolah proses penghitungan suara yang dianggap sebagai permainan. “ Setiap kali pemilihan telah memunculkan pencurian suara, orang Kenya telah berdiri,” katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, pejabat oposisi telah menggambarkan hasil pemilihan tersebut sebagai sebuah kecurangan dan mengklaim bahwa Raila Odinga, pemimpin NASA berusia 72 tahun tersebut merupakan pemenang yang sah.

Kenya telah berada dalam masa penantian yang menegangkan selama tiga hari, sementara hitungan definitif hasil dari lebih dari 40.000 tempat pemungutan suara yang sedabg dilakukan. Klaim Odinga tentang kecurangan setelah kalah dalam pemilihan 2007 yang memicu kerusuhan dan pembalasan oleh pasukan keamanan, yang menyebabkan negara ini mengalami krisis terburuk selama beberapa dekade. Sektiar 1.200 orang tewas dalam kampanye kekerasan etnis yang diikuti.

Sebagian besar warga kenya tetap tenang sejak pemungutan suara, namun beberapa orang telah ditembak dan tewas dalam bentrokan pada hari Rabu (9/8) antara polisi dan pendukung oposisi di lingkungan miskin di Nairobi, dan juga di Kisumu.