Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Sejumlah Pekerja Nuklir Jepang Menghirup Plutonium

2 min read

Lima pekerja di sebuah fasilitas nuklir di Jepang telah terkena radiasi tingkat tinggi setelah tas yang berisi plutonium pecah ketika inspeksi peralatan. Kontaminasi tersebut ditemukan di dalam lubang hidung tiga dari lima pria tersebut, sebuah tanda bahwa mereka telah menghirup debu radioaktif.

Badan Energi Atom Jepang (JAEA) mengatakan pada hari Rabu (7/6) bahwa kelima orang tersebut juga memiliki bahan radioaktif pada anggota badan mereka setelah melepas alat pelindung dan ketika mandi untuk membersihkan badan mereka.

Juru bicara dari agensi tersebut, Masataka Tanimoto mengatakan bahwa salah satu pria memiliki paparan plutonium tingkat tinggi di dalam paru-parunya. Petugas berusia 50 an tahun tersebut telah membuka tutup wadah tersebut ketika sekitar 300 gram plutonium dan uranium di dalam tas yang rusak tersebut terbang keluar.

Insiden tersebut terjadi pada hari Selasa (6/6) di pusat penelitian dan pengambangan Oarai, sebuah fasilitas untuk studi bahan bakar nuklir yang menggunakan plutonium. Yang terltak di prefektur Ibaraki, yang berada di sebelah utara dari Tokyo.

Badan yang dikelola oleh negara tersebut mengatakan bahwa penyebab kecelakaan tersebut sedang dalam penyelidikan. Hal ini mengangkat kekhawatiran keamanan nuklir dan juga pertanyaan tentang apakah pekerja tersebut mendapatkan peralatan perlindungan yang cukup memadai.

Seorang dokter dari National Institute of Radiological Sciences, tempat para korban paparan sedang dirawat, Makoto Akashi mengatakan bahwa paparan internal menimbulkan kekhawatiran terbesar karena resiko kanker. Paparan yang mengenai pria tersebut sekitar 22.000 Becquerels, bisaa berarti bahwa efeknya pada paru-paru yang mungkin tidak segera mengancam jiwa tapi akan bertambah dengan berjalannya waktu, dan dia perlu mendapatkan pemantauan secara teratur.

Shunichi Tanaka, ketua Otoritas Peraturan nuklir menyalahkan pekerjaan lembur yang dilakukan secara rutin adalah kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Regulator telah memulai menyelidiki kemungkinan pelanggaran standar keselamatan di dalam fasilitas tersebut.

JAEA memiliki catatan keamanan yang buruk di beberapa lokasi, Monu, reaktor pemelihara yang cepat dalam pembakaran plutonium yang diawasi. Terjadi kecelakaan besar di sana pada tahun 1995 silam dan sejak saat itu hampir tidak beroperasi. Pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk menutup fasilitas nuklir tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *