Kabar Internasional – Rusia Klaim Telah Tewaskan Pemimpin Negara Islam
2 min read
Militer Rusia mengatakan telah berhasil membunuh pemimpin Negara Islam, Abu Bakr al Baghdadi. Klaim tersebut dikeluarkan dalam sebuah serangan udara di Suriah pada akhir bulan Mei yang lalu.
Meskipun mengakui bahwa pihaknya masih memeriksa klaim mereka sendiri, Moskow mengatakan abhwa ada informasi bahwa Baghdadu termasuk diantara 30 pemimpin ISIS di kota Raqqa, timur laut yang menjadi lokasi target serangan jet tempur Rusia tepat setelah tengah malam pada tanggal 28 Mei.
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa klaim tersebut hingga saat ini masih belum bisa dibuktikan. “Sejauh ini saya tidak bisa mendapatkan konfirmasi 100% atas informasi bahwa Abu Bakr al Baghdadi telah terbunuh,” katanya.
Belum ada usulan sejak saat dari dalam jajaran kelompok teror yang pemimpin buronannya telah terbunuh atau terluka. Koalisi militer pimpinan Amerika Serikat yang memerangi ISIS di Irak dan Suriah mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.
Hilangnya sosok seperti akan sulit untuk disembunyikan, bahkan diantara organisasi terkenal kerena mengamankan informasi yang sensitif.
Klaim Baghdadi yang dilanda serangan udara sering dilakukan selama tiga tahun terakhir, yang paling baru datang dari militer Suriah pada minggu ini. Kedua pemerintah memandang perang psikologis sebagai komponen penting perang melawan kelompok tersebut, dan usaha untuk melumpuhkan moral cedenrung meningkat karena terus mengalami kerugian.
Klaim kementerian Pertahanan Rusia bahwa serangan tersebut menewaskan sekitar 30 komandan lapangan dan 300 gerilyawan keamanan pribadi mereka juga masih akan dikonfirmasi, menjadi sebuah pukulan yang luar biasa terhadap ISIS. Analis telah meragukan klaim sebelumnya dari kementerian pertahanan Rusia, menunjukkan bahwa tujuan dan pencapaian Moskow sering kali tidak sesuai degnan hasil serangan udara Rusia di lapangan.
Badan intelijen barat dan regional percaya bahwa Baghdadi, orang yang paling dicari di dunia, terluka parah pada akhir Februari 2015, namun sejak itu pulih dan tetap dalam kontrol fungsional ISIS karena dengan cepat kehilangan wilayah mereka.
Ragam gerakan Baghdadi sangat dibatasi oleh serangan darat di Irak dan sebuah kampanye udara terpadu yang telah mengangkat sebagian besar pemimpin senior kelompok tersebut dan ribuan tentara di bawahnya.
