Kabar Internasional – Progres Program Rudal Korea Utara Lebih Cepat Dari Yang Diperkirakan
2 min read
Menteri pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa (16/5) bahwa program rudal Korea Utara berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan. Setelah Dewan Keamanan PBB meminta Korea Utara untuk menghentikan semua uji coba rudal nuklir dan rudal balisitik dan mengecam peluncuran uji coba yang dilakukan pada hari Minggu (14/5) kemarin.
Korea Utara yang tertutup, yang telah menolak semua seruan untuk mengendalikan program senajta bahkan dari sekutu utamanya China, mengatakan bahwa uji coba rudal tersebut merupakan pembelaan yang sah terhadap permusuhan dengan Amerika Serikat.
Korea Utara telah mengerjakan sebuah rudal, yang bisa dipasangi dengan hulu ledak nuklir, yang diperkirakan mampu mencapai daratan Amerika Serikat.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang dipimpin oleh Donald Trump telah meminta penghentian segera provokasi dari Pyongyang dan telah memperingatkan bahwa era kesabaran strategis dengan Korea Utara telah berakhir. Duta Pulucutan Senjata Amerika Serikat, Robert Wood mengatakan pada hari Selasa (16/5) kemarin bahwa pengaruh China adalah kunci dan bisa berbuat lebih banyak.
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min Koo mengatakan kepada parlemen bahwa uji coba pada hari Minggu (14/5) tersebut telah menimbulkan keberhasilan dalam peluncurannya.
“Ini dianggap sebagai IRBM (rudal balistik jarak menengah) dari kaliber yang telah disempurnakan dibandingankan dengan rudal Musudan yang terus dikembangkan,” katanya, mengacu pada sebuah kelas rudal yang dirancang untuk menempuh perjalanan hingga 3.000 hingga 4.000 km.
Ketika ditanyai apakah program rudal Korea Utara berkembang lebih cepat dari perkiraan Korea Selatan, dia berkata: “Ya.”
Kantor berita KCNA Utara mengatakan peluncuran hari Minggu (14/5) menguji kemampuannya untuk membawa hulu ledak nuklir tinggi yang berukuran besar. Duta besar untuk China mengatakan di Beijing pada hari Senin (15/5) bahwa pihaknya akan melanjutkan peluncuran uji semacam itu kapan saja dan di mana pun.
Peluncuran uji coba tersebut adalah tindakan pembelaan diri yang sah menurut hukum internasional dan kritik Amerika Serikat adalah pelanggaran yang tidak terpuji atas kedaulatan dan martabat DPRK, seorang diplomat Korea Utara yang mengatakannya pada sebuah konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa pada hari Selasa (16/5) kemarin.
