Kabar Internasional – Petinggi ISIS Afghanistan Dikonfirmasi Tewas Dalam Operasi Gabungan
2 min read
Petinggi ISIS di Afghanistan, Abdul Hasib telah tewas dalam operasi gabungan dari pasukan Arghanistan dan Amerika Serikat di timur provinsi Nangarhar. Hasib, yang ditunjuk pada tahun lalu setelah pendahulunya Hafiz Saeed Khan meninggal dalam serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat.
Sebuah pernyataan mengatakan bahwa militer Amerika Serikat sendiri telah memerintahkan serangkaian serangan dengan target profil tinggi termasuk satu pada tanggal 8 Maret di sebuah rumah sakit militer utama di Kabul.
Pada bulan lalu,seorang juru bicara Pentagon mengatakan bahwa Hasib mungkin telah terbunuh dalam penggerebekan tersebut pada tanggal 27 April oleh pasukan khusus Amerika Serikat dan Afghanistan di Nangarhar, di mana dua tentara Rangers Amerika Serikat terbunuh. Namun sebelum pengumuman pada hari Minggu (7/5) tidak ada konfirmasi.
“Operasi bersama yang sukses ini merupakan langkah penting dalam kampanye tanpa henti untuk mengalahkan ISI,” kata komandan tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal Nicholson dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut menyusul pengumuman sebelumnya oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, yang mengatakan bahwa Hasib memimpin serangan 8 Maret di sebuah rumah sakit militer utama di Kabul oleh sekelompok militan yang menyamar sebagai seorang dokter. Puluhan staf medis dan pasien tewas dalam serangan tersebut.
Afiliasi lokal negara Islam, yang kadang-kadang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan, atau ISIS-K, sebuah nama lama untuk wilayah yang mencakup Afghanistan, yang telah aktif sejak tahun 2015, untuk melawan pasukan Taliban maupun Afghanistan dan Amerika Serikat.
Hal ini diyakini dapat menjaga hubungan dengan gerakan utama ISIS di Irak dan Suriah namun memiliki independensi operasional yang cukup besar. Pasukan khusus Amerika Serikat dan Afghanistan, yang didukung oleh serangan pesawat tak berawak dan dukungan udara lainnya, telah melakukan serangkaian operasi melawan ISIS-K sejak bulan Maret yang lalu, menewaskan puluhan pejuang mereka, terutama di Nangarhar, yang berada di wilayah perbatasan dengan negara Pakistan.
Mengalahkan kelompok tersebut tetap menjadi salah satu prioritas utama bagi Amerika Serikat di Afghanistan dan bulan lalu, Amerika Serikat telah menjatuhkan perngakat non-nuklir terbesarnya di jaringan gua dan terowongan yang digunakan oleh kelompok tersebut di Nangarhar, yang menewaskan 94 pejuang, termasuk empat komandan militan.
