Wed. Apr 19th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Para Pemimpin Muslim Serukan kepada Dunia untuk Akui Yerusalem Timur sebagai Ibukota Palestina

2 min read

Para pemimpin Muslim pada hari Rabu (13/12) mengecam pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dan meminta dunia untuk menanggapi dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak lebih dari 50 negara Muslim di Istanbul, mengatakan bahwa langkah AS tersebut berarti Washington telah kehilangan perannya sebagai perantara dalam upaya untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

“Mulai sekarang, tidak mungkin Amerika menjadi negara yang bias menjadi mediator antara Israel dan Palestina, periode itu telah berakhir,” kata Erdogan pada akhir pertemuan Organisasi Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam.

“Kita perlu membahas siapa yang akan menjadi mediator mulai sekarang. Ini perlu ditangani di PBB juga, “kata Erdogan.

Sebuah komunike yang dipasang di situs Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa para emir, presiden dan menteri yang berkumpul di Istanbul menganggap tindakan Trump “sebagai pengumuman penarikan dari Pemerintah AS dari perannya sebagai sponsor perdamaian”.

Ini menggambarkan keputusan tersebut sebagai “perusakan yang disengaja dari semua upaya perdamaian, dorongan (untuk) ekstremisme dan terorisme, dan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.”

Pemimpin termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Iran Hassan Rouhani dan Raja Yordania Abdullah, sekutu dekat AS, semuanya mengkritik tindakan Washington.

“Yerusalem dan akan selalu menjadi ibu kota Palestina,” kata Abbas, menambahkan bahwa keputusan Trump adalah “kejahatan terbesar” dan pelanggaran hukum internasional.

Ditanya tentang kritik pada briefing Departemen Luar Negeri di Washington, juru bicara Heather Nauert mengatakan bahwa meskipun “retorika peradangan” dari wilayah ini, Trump “berkomitmen terhadap proses perdamaian ini.”

“Retorika semacam itu yang kami dengar telah mencegah perdamaian di masa lalu,” katanya, mendesak orang-orang untuk “mengabaikan beberapa distorsi” dan memusatkan perhatian pada apa yang sebenarnya dikatakan Trump. Dia mengatakan keputusannya tidak mempengaruhi batas akhir kota, yang bergantung pada negosiasi antara Israel dan Palestina.

Namun ketika ditanya apakah Yerusalem Timur juga bisa diakui sebagai ibukota negara Palestina masa depan, Nauert mengatakan bahwa tekad harus diserahkan kepada perundingan status akhir antara Israel dan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *