Kabar Internasional – PBB Peringatkan Agar Tidak Bermimpi dalam Perang Melawan Korea Utara
2 min read
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Kamis (14/12). Bahwa resolusi Dewan Keamanan mengenai program nuklir dan rudal Korea Utara harus sepenuhnya dilaksanakan oleh Pyongyang dan negara-negara lain. Guterres memberikan komentar tersebut kepada wartawan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo beberapa hari setelah Sekretaris Negara AS Rex Tillerson menawarkan diri untuk memulai pembicaraan langsung dengan Korea Utara tanpa prasyarat.
Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu (13/12) bahwa tidak ada negosiasi yang dapat dilakukan dengan Korea Utara sampai memperbaiki tingkah lakunya. Gedung Putih telah menolak untuk mengatakan apakah Presiden Donald Trump, yang telah mengambil garis retoris yang lebih ketat terhadap Pyongyang, memberikan persetujuan atas keputusan Tillerson.
“Sangat jelas bahwa resolusi Dewan Keamanan harus sepenuhnya dilaksanakan terlebih dahulu oleh Korea Utara, tetapi oleh semua negara lain yang perannya penting untuk … mencapai hasil yang kita semua bertujuan, yaitu denuklirisasi Semenanjung Korea, “Kata Guterres.
Guterres menambahkan bahwa persatuan Dewan Keamanan juga penting “untuk memungkinkan kemungkinan keterlibatan diplomatik” yang memungkinkan dilakukannya denuklirisasi.
“Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah bagi kita semua untuk berjalan dalam tidur dalam perang yang mungkin memiliki keadaan yang sangat dramatis,” katanya.
Jepang mengatakan sekarang adalah waktu untuk terus memberikan tekanan maksimal pada Pyongyang, tidak memulai pembicaraan mengenai program rudal dan nuklir Korea Utara. China dan Rusia, bagaimanapun, telah menyambut baik keputusan Tillerson. Abe, yang berbicara dengan wartawan dengan Guterres, mengulangi bahwa dialog perlu bermakna dan ditujukan untuk denuklirisasi.
“Kami sepenuhnya sepakat bahwa denuklirisasi semenanjung Korea sangat diperlukan untuk perdamaian dan stabilitas kawasan ini,” kata Abe.
Tendangan Tillerson muncul hampir dua minggu setelah Korea Utara mengatakan telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua terobosan (ICBM) yang menempatkan seluruh daratan Amerika Serikat dalam jangkauan. Pada bulan September, Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik ke pulau Hokkaido utara Jepang, yang kedua terbang di atas Jepang dalam waktu kurang dari sebulan.
