Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Mahasiswa Israel Akui Curi Barang Di Auschwitz Untuk Proyek Seni

2 min read

Seorang mahasiswa seni Israel dan cucu seorang korban selamat Holocaust telah mengakui mengambil material dari Auschwitz untuk proyek kelulusannya di Yerusalem. Menurut sebuah laporan di surat kabar Israel, Yediothh Ahronoth, museum Auschwitz mengatakan akan mengajukan tuntutan terhadap Rotem Bides, yang mengunjungi Auschwitz pada beberapa kesempatan untuk memindahkan benda-benda dari situs tersebut, termasuk tanda peringatan pengunjung untuk tidak memindahkan apapun.

Sebuah gambar pameran dari pelajar berusia 27 tahun di Beit Berl College, yang saat ini telah dihapus oleh fakultas menunjukkan materi yang dia kumpulkan dari Auschwitz. Mempertahankan tindakanya, Bides dikutip dari koran tersebut mengatakan bahwa dia merasa perlu untuk mengambil bahan untuk proyeknya, yang dilaporkan juga memasukkan darahnya sendiri.

“Saya merasa itu adalah sesuatu yang harus saya lakukan. Jutaan orang dibunuh berdasarkan hukum moral suatu negara tertentu, di bawah rezim tertentu. Dan jika ini adalah hukum, saya bisa pergi ke sana dan bertindak sesuai dengan hukum saya sendiri. Pernyataan yang saya buat di sini adalah bahwa hukum ditentukan oleh manusia dan bahwa moralitas adalah sesuatu yang berubah dari waktu ke waktu dan dari budaya ke budaya,” kata Bides.

“inilah hal-hal yang ingin saya hadapi. Saya adalah generasi ketiga dari Holocaust, tapi saya tidak mengatakan bahwa saya diizinkan untuk melakukannya karena kakek saya berada di Auschwitz. Saya hanya mengajukan pertanyaan. Saya khawatir bahwa setelah semua korban selamat hilang, Holocaust akan berubah menjadi mitos, sesuatu yang tidak dapat dirasakan,” tambahnya.

Pengawas akademisinya, artis pemenang hadiah Israel, Michal Na’aman, tampaknya berusaha untuk membenarkan tindakan Bides dalam publikasi yang sama.

“Dari pemahaman dan apresiasi atas apa yang dia coba lakukan, saya tidak berpikir ada yang salah dengan hal itu. Di sisi lain, saya pikir usaha untuk menghapus penghalang yang memisahkan kita dari keengganan awal yang terkait dengan peristiwa Perang Dunia ke II, khususnya bagi orang Yahudi, adalah salah satu hal yang terkadang dilakukan oleh seni,” ujar Na’aman.

“Katakanlah dia tidak mencuri, tapi mengambils satu bukti di mana dia bisa menjadi bagian dari itu. Ini tidak licik dan tidak manipulatif. Cara saya melihatnya, dia berhasil menciptakan sebuah pertemuan unik antara seni  dan sebuah peristiwa yang berlalu dan telah dibungkus dengan banyak kata simpol dan representasi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *