Kabar Internasional – Konflik Kashmir Bergeser Setelah Pejuang Militan Berperang Untuk ISIS

Sebuah keretakan serius telah muncul dalam pemberontakan berusia puluhan tahun melawan peraturan India di Kashmir. Dengan seorang komandan militan terkemuka yang berjanji untuk membangun sistem Islam di wilayah Himalaya yang disengketakan dan menolak tujuan sebuah negara merdeka.

Zakir Musa, komandan milisi anti India Kashmir yang terbesar telah secara eksplisit menjauhkan diri dari gerakan kemerdekaan selama 70 tahun di lembah tersebut dan juga dari elemen yang ingin bergabung dengan Pakistan, menyatakan bahwa pertarungannya adalah bentuk eksklusif untuk Islam, sehingga hukum Islam akan didirikan di daerah tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan dalam laporan audio yang diposkan di media sosial dalam beberapa minggu terakhir, menandakan perpecahan ideologis yang berkembang diantara penjaga pemimpin separatis Kashmir yang lama, sponsor tradisional Pakistan dan generasi pemberontak baru di media sosial yang sangat dipengaruhi oleh Islam Radikal.

Musa, yang berusia 22 tahun telah muncul dalam setahun terakhir sebagai wajah terdepan militansi yang sedang berlangsung di bagian yang dikendalikan olej India dari mantan pangeran yang terbagi antara India dan Pakistan pada tahun 1947 dan masih diklaim oleh kedua negara tersebut.

Dia berhasil menggantikan militan lain, Burhan Wani, sebagai seorang komandan kelompok militan Hizbullah Mujahidin. Kematian Wani pada bulan Juli lalu dalam sebuah bentrokan dengan tentara India telah memicu berminggu-minggu demonstrasi yang melumpuhkan lembah tersebut. Pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 90 warga sipil dan melukai sekitar 15.000 orang, banyak dari mereka yang secara permanen dibutakan oleh senjata pelet.

Protes tersebut termasuk beberapa yang dipimpin untuk pertama kalinya oleh seorang wanita muda, yang telah terpecah lagi dalam beberapa minggu terakhir dan menjelang pemilihan pada bulan April melihat rekor terendah, yang menunjuk pada kekecewaan yang mendalam di kalangan orang Kashmir dan meningkatkan kekhawatiran akan musim panas yang kembali berdarah di masa depan.

Musa adalah bagian dari generasi baru pejuang anti India yang jumlahnya kecil, yang diperkirakan beranggotakan 210 orang, menurut perkirakan dari kepolisian, namun mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat, dan ekploitasi dengan pendapat yang dia lontarkan banyak dibagikan di sosial media.