Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Presiden Filipina Terbang Ke Moskow Untuk Bertemu Dengan Putin

2 min read

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dijadwalkan tiba di Moskow untuk melakukan perjalanan selama lima hari di mana di akan bertemu dengan Vladimir Putin. Dia akan bertemu dengan “Pahlawan Favoritnya” dan berusaha untuk mengubah kembali aliansi geopolitik negaranya jauh daru Amerika Serikat dan menuju ke Moskow.

Duterte telah mengecam Amerika Serikat semenjak dirinya berkuasa pada tahun lalu, menyebut Barack Obama sebagai “anak sundal” dan mengatakan bahwa Rusia dan China adalah dua kekuatan besar dunia yang dia percayai.

“Saya telah menyesuaikan diri dengan aliran ideologis anda dan mungkin saya juga akan pergi ke Rusia untuk berbicara dengan Putin dan mengatakan kepadanya bahwa ada tiga diantara kita yang melawan dunia: China, Filipina, dan Rusia. Ini satu-satunya cara,” katanya saat berkunjung ke negara China pada tahun lalu.

Selama kunjungannya ke Moskow, Duterte akan memberikan ceramah di Universitas papan atas dan mengadakan pertemuan bilateral dengan perdana menteri Rusia, Dmitry Medvedev, dan presiden Rusia, Vladimir Putin.

Rusia telah menahan diri untuk tidak mengkritik perang yang dilakukan oleh Duterte untuk melawan narkoba, yang oleh kelompok hak asasi manusia telah menyebabkan ribuan terjadinya pembunuhan di luar hukum.

Duterte dan Putin pertama kali bertemu di sela-sela KTT Internasional pada bulan November tahun lalu, saat presiden Rusia tersebut memperpanjang undangan ke Duterte untuk mengunjungi Moskow. Sejak saat itu, kerja sama militer terus meningkat, dengan dua armada kapal selam Rusia yang berhenti di Manila. Sementara itu, Duterte telah mengurangi latihan militer gabungan mereka dengan Amerika Serikat.

Duterte mengatakan bahwa salah satu tujuan utama perjalanannya ke Rusia adalah untuk menjami senjata presisi untuk digunakan dalam melawan militan Islam di negaranya. Setelah laporan akhir pada tahun lalu bahwa departemen luar negeri Amerika Serikat menghentikan penjualan ribuan senapan kepada kepolisian Filipia, Duterte mengatakan bahwa akan beralih ke Rusia.

“Saya ingat apa yang dikatakan diplomat Rusia pada saat itu: ‘Datanglah ke Rusia, kami semua memiliki semua yang anda butuhkan’,” katanya saat itu.

“Amerika Serikat, sejak akhir tahun 1960 an, telah melakukan intervensi terhadap negara –negara lain. Mereka menawarkan bantuan kepada negara tersebut dengan imbalan bahwa negara tersebut akan menerapkan undang-undang tertentu,” pungkas Duterte.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *