Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Seorang Pria Terbakar Dalam Unjuk Rasa Anti Pemerintah

2 min read

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah mengecualikan pemrotes dari oposisi pada hari Minggu (21/5) kemarin. Hal ini terjadi karena membuat seorang pria terbakar saat melakukan demonstrasi, yang menuduh mereka menargetkan seorang pria karena pro dengan pemerintahan.

“Seseorang dibakar, dipukuli, ditikam. Mereka hampir saja mengatasinya, hanya karena dia meneriakkan bahwa dia adalah Chavista,” kata Maduro, yang mengacu pada gerakan sosialis yang berkuasa yang dibentuk oleh pendahulunya, Hugo Chavez.

Saksi dari kejadian tersebut pada hari Sabtu (20/5) siang waktu setempat, termasuk seorang fotografer dari Reuters, yang mengatakan bahwa kerumunan tersebut menuduh pria tersebut sebagai seorang pencuri. Salah satu saksi mata mengatakan bahwa sekitar 100 orang, yang telah berpartisipasi dalam demonstrasi anti Maduro, mengelilinginya, kemudian menyiramkanbensin dan menurunkannya di Plaza Altamira di Caracas timur.

Meskipun beberapa di antara orang banyak mengatakan bahwa dia harus mati, yang lain membantu dia dan pria tersebut berhasil diselamatkan. Menunjukkan sebuah video kejadian dari televisi pemerintahan, Maduro mengidentifikasi pria tersbeut sebagai pria yang bernama Orlando Figuera, berusia 21 tahun, yang mengatakan bahwa dia saat ini tengah dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar yang parah.

Sebuah gambar dari adegan tersebut menunjukkan pria tersebut tengah berlari dengan kondisi hampir telanjang dengan nyala api di bagian punggungnya.

“Membakar seseorang karena sepertinya Chavista adalah kejahatan yang membenci dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Maduro dalam program televisi mingguannya, juga menunjukka video lain tentang seseorang yang dipukuli, juga gambar para pengunjuk rasa yang melemparkan bom molotov.

Presiden berusiah 54 tahun tersbeut mengatakan bahwa pemrotes mencari sebuah kudeta dengan kekerasan terhadap dia dengan bantuan Amerika Serikat, dan semakin menganiaya Chavitas di dalam dan di luar negeri. Pada awal pekan ini, dia membandingkannya dengan perlakuan Nazi terhadap orang Yahudi.

“Venezuela sendang mengahadapi sebuah gerakan kudeta yang telah berubah menjadi kebencian dan intoleransi, sangat mirip dengan fasisme Nazi,” kata dia yang mengulangi perkataannya apda hari Minggu (21/5) kemarin.

Oposisi Venenzuela mengatakan bahwa Maduro telah menjadi seorang diktator, yang menghancurkan perekonomian negara anggota OPEC, yang menyebabkan keputusasaan dengan menggagalkan pemilihan elektoral ke dalam krisis politik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *