Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Kapal Feri Yang Tenggelam Tiga Tahun Yang Lalu Berhasil Diangkat

2 min read

Operator Salvage telah telah berhasil mengangkat kapal feri Sewol Korea Selatan yang tenggelam hampir tiga tahun yang lalu. Insiden kecelakaan yang menewaskan lebih dari 300 orang tersebut telah menjadi pukulan telak bagi transportasi negara tersebut dengan saat ini Presiden Park Geun Hye yang digulingkan.

Sebagian besar korban yang tewas dalam tragedi maritim terburuk di negara tersebut merupakan siswa sekolah dan orang tua korban yang sebelumnya telah mendesak orang-orang untuk berdoa untuk mendapatkan pemulihan yang sukses.

“Bagian dari struktur Sewol, yang diyakini merupakan bagian stabilizer, dapat dilihat di atas permukaan air dengan mata telanjang,” kata seorang pejabat dari kementerian lautan dan perikanan seperti yang dikutip oleh kantor berita Yonhap pada hari Kamis (23/3) pagi.

Ia juga menambahkan bahwa hal ini diharapkan akan membutuhka waktu sekitar delapan hari untuk sepenuhnya mengangkat bangkai kapal tersebut dan memindahkannya ke pelabuhan Mokpo, dan membutuhkan waktu empat hari untuk memindahkannya ke dermaga kering.

Kapal tersebut berbaring lebih dari 40 meter di bawah gelombang di tenggara Korea Selatan dan operasi, yang pada awalnyua dijadwalkan pada tahun lalu, telah ditunda beberapa kali karena cuaca buruk. Diperkirakan bahwa sembilan mayat yang masih belum ditemukan kemungkinan masih terjebak di dalam kapal yang tenggelam, dan pengangkatan kapal feri secara utuh telah menjadi tuntutan utam dari para keluarga korban.

“Saya seorang ibu yang hanya benar-benar merindukan putrinya. Doakan kami sehingga kami bisa pulang dengan Eun-Hwa,” kata Lee Keum Hui, salah satu dari segelintir kerabat yang tinggal di rumah darurat di Paengmok, pelabuhan yang terdekat dari lokasi kecelakaan sejak kecelakaan itu terjadi.

“Kami akan berterima kasih jika anda berdoa dengan kami sehingga korban yang tersisa dapat kembali ke keluarga mereka,” kata dirinya.

Anggota keluarga yang ditinggalkan lainnya telah memilih untuk bertahan dan berjaga di sebuah kamp di puncak bukit di Donggeochado, pulau terdekat ke situs, yang hanya berjarak sekitar satu mil jauhnya. Pita kuning yang merupakan simbol bagi korban bencana telah menggantung di pohon terdekar, yang warnanya mulai memudar oleh perjalanan waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *