Kabar Internasional – Jumlah Korban Tewas Longsoran Salju Terus Meningkat

Jumlah korban tewas dari bencana longsoran salju di wilayah Afghanistan telah mengalami peningkatan mencapai 54 orang. Angka tersebeut ditakutkan akan terus bertambah karena hingga saat ini tim penyelamatan masih berupaya untuk membersihkan salju di jalan untuk mencari korban di beberapa area.

Juru bicara dari kementerian bencana alam mengatakan kepada AFP bahwa longsoran salju tersebut menghancurkan sejumlah rumah dan menutup jalanan di wilyah provinsi bagian tengah dan provinsi bagian timur laut.

“Hingga sejauh ini, 54 orang telah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan 42 orang lainnya mengalami luka-luka akibat dari longsoran salju dan cuaca dingin yang terjadi di 22 provinsi,” kata Mohammad Omar Mohammadi, di mana ia juga mengatakan bahwa 168 rumah telah hancur dan sekitar 340 hewan ternak juga telah tewas.

Otoritas setempat khawatir bahwa jumlah korban tewas tersebut akan terus meningkat karean petugas penyelamat masih belum bisa masuk ke area yang terkena dampak yang paling parah.

Juru bicara kantor provinsi, Naweed Frotan mengatakan bahwa di wilayah yang terkena bencana longsoran salju terburuk di timur laut dari provinsi Badakhshan, setidaknya 18 orang termasuk dua orang anak-anak telah tewas ketika longsoran salju menghantam rumah mereka pada malam hari.

“Puluhan orang masih dalam kondisi terperangkap longosoran salju, dan kami tengah berupaya untuk menyelamatkan mereka,” kata Frotan yang juga menambahkan bahwa jalanan untuk menuju ke lokasi tersebut hingga masih saat ini masih tidak bisa untuk dilalui.

Seorang juru bicara lain, Zabiullah Amani  mengatakan bahwa lima orang telah tewas dalam bencana longsoran salju di distrik Balkhab dari provinsi Sari Pul yang berada di wilayah utara Afghanistan dan setidaknya 70 orang terperangkap di bawah salju telah berhasil diselamatkan .

“Jalanan menuju Balkhab masih belum bisa dilalui dan kami tengah berupaya untuk membuka jalanan tersebut,” kata Amani.

Pemerintahan Afghanistan sendiri telah mendeklarasikan pada hari Minggu (5/2) yang biasanya adalah hari untuk kerja di Afghanistan menjadi hari libur untuk menghalangi perjalanan para penduduk dan memastikan bahwa sekolah yang berada di wilayah bencana untuk sementara ditutup.