Kabar Internasional – India Diwali: New Delhi Melawan Ancaman Polusi
2 min read
Ibukota India merencanakan untuk memberantas kabut yang berbahaya, karena polusi udara di Delhi mencapai tingkat yang sangat parah. Polusi parah tahun lalu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk mengumumkan pembatasan lalu lintas dan penutupan pembangkit listrik utama
Langkah-langkah yang ditempuh oleh panel yang diadili oleh Mahkamah Agung, datang beberapa hari sebelum festival Hindu Diwali. Pengadilan telah menginstruksikan pelarangan penjualan dan distribusi kembang api di Delhi menjelang festival Diwali. Diwali merupakan festival Hindu yang paling penting di India utara yang bertujuan untuk merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara meningkat ke tingkat yang berbahaya setelah banyak petasan diluncurkan. Pada musim dingin, di Delhi terlihat tingkat pencemaran yang tinggi karena petani di negara bagian Punjab dan Haryana pun membakar jerami untuk membersihkan ladang mereka, belum lagi ditambah pembakaran sampah di kota.
Ini adalah beberapa perubahan besar yang mulai berlaku:
- Pembangkit listrik utama akan ditutup sampai 15 Maret
Pembangkit listrik Badarpur, yang berlokasi di selatan Delhi, akan ditutup hingga Maret 2018 sebelum dicabut izinnya secara permanen pada bulan Juli 2018.
Menurut sebuah penelitian tahun 2015 oleh Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan, menyatakan ini adalah pembangkit tenaga yang paling berpolusi di India. Pabrik tersebut hanya menyumbangkan 8% dari daya listrik kota, namun menghasilkan lebih dari 80% polusi dari sektor energi.
Penutupan sementara November lalu bertujuan untuk mengurangi kualitas udara selama kabut asap Delhi, namun dibuka kembali pada bulan Maret tahun ini.
“Pabrik itu seharusnya ditutup pada 15 Oktober, namun hal itu tertunda karena memasok listrik ke stadion yang menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-17 di Delhi”, tegas seorang pejabat pemerintah. Panel juga akan memantau emisi dari pembangkit listrik yang berada di dekat kota.
- Pembatasan pada kendaraan
Emisi kendaraan bermotor adalah salah satu alasan penting polusi udara di Delhi, dan ada juga upaya untuk mencegah orang menggunakan mobil pribadi.Panel tersebut mengatakan bahwa jika polusi udara memburuk, tarif parkir di dalam kota akan meningkat empat kali lipat. Saat ini biaya sekitar 20 rupee per jam ($ 0,30; 0,20) untuk pengguna motor roda empat.
Ini mungkin juga membawa kembali pada skema ganjil genap, mobil dengan plat nomor genap hanya diizinkan pada hari-hari alternatif. Panel tersebut mengatakan juga akan melihat peningkatan frekuensi kereta dan bus metro kota.
- Larangan generator pribadi
Rumah pribadi dan bisnis sering menggunakan generator diesel dalam upaya untuk memerangi pasokan listrik Delhi yang seringkali tidak menentu. Banyak dari mereka yang antipasti yang menyebabkan mereka mengeluarkan asap dan asap dalam jumlah besar dari kegiatan mereka sendiri.
Sampai bulan maret kemungkinan akan berdampak pada acara pernikahan, yang sering menggunakan generator untuk menyalakan lampu dan musik untuk perayaan. Beberapa pemilik usaha kecil juga mengatakan bahwa mereka tidak senang dengan keputusan tersebut.
