Kabar Internasional – Bom Bunuh Diri Serang Masjid Syiah Di Kabul Barat

Sedikitnya empat orang telah tewas di Kabul setelah pria bersenjata menerang masjih dan melakukan pemboman bunuh diri. Masjid Syiah yang menjadi target serangan tersebut tengah terisi oleh pengunjung yang tengah berkumpul untuk merayakan hari libur penting umat Muslim Syiah.

Negara Islam sendiri mengklaim telah bertanggung jawab atas serangan tersebut, di mana insiden tersebut terjadi setelah sepekan terjadiya tindakan kekerasan yang meningkat di bulan suci Ramadhan yang menjadi salah satu periode kekerasan terbesar di ibukota Afghanistan tersebut sejak tahun 2001 silam.

Pelaku penyerangan tersebut meledakkan bahan peledak yang dibawanya di sebuah dapur yang berada di luar lobi tempat ibadah. Sebagian orang melaporkan bahwa penembakan terjadi yang berasal dari pelaku lainnya tak lama setelah ledakan tersbut.

Saksi mata, Hussein Endali, mengatakan abwha dia mendengar petugas polisi berteriak sebelum bom meledak di dapur tersebut. “Saya duduk di dalam mobil saya dalam kurun waktu 30 menit ketika penembakan itu terjadi,” kata Endali yang menambahkan bahwa dirinya telah melihat sedikitnya mayat dari korban yang tewas.

Kepolisian Kabul sendiri melapirkan empat korban yang tewas, termasuk tiga orang warga sipil dan lima diantaranya mengalami luka-lika. Angka korban sendiri diperkirakan akan terus meningkat. Media lokal mengatakan bahwa enam orang telah tewas dalam serangan tersebut.

Masjid Al Zahra di Dasht-e Barchi sendiri selalu dikunjungi oleh pejabat dan politisi. Hal ini masih belum ada kejelasan apakah ada pejabat maupun politisi diantara para korban. Salah satu korban yang tewas adalah Haji Ramazan, yang dikenal sebagai salah satu pengusaha lokal yang membantu pembangunan Masjid tersebut.

Serangan itu sendiri menjadi insiden terbaru yang menewaskan korban dari warga sipil selama bulan Ramadhan. Pada tanggal 31 Mei kemarin, sebuah truk yang bermuatan bom meledak di area kantor kedutaan di Kabul yang menewaskan lebih dari 150 orang. Sehari kemudian petugas polisi menembakkan senjata dan menewaskan sembilan orang pengunjuk rasa yang berdemonstrasi menentang pemerintah. Tiga bom bunuh diri yang terjadi di upacara pemakaman dari salah satu korban pengunjuk rasa yang tewas telah menewaskan 25 orang.