Kabar Internasional – AS Minta PBB Kemungkinan Sanksi Terbesar Bagi Korea Utara

Diplomat tertinggi Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa Korea Utara “berharap untuk perang”. Dan mendesak PBB untuk menjatuhkan sanksi terberat yang mungkin dilakukan pada kediktatoran yang terisolasi.

Pernyataan lugas oleh Nikki Haley, duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, hadir saat Donald Trump berbicara dengan presiden Korea Selatan, Moon Jae In dan menyetujui bahwa uji coba nuklir terakhir Korea Utara adalah provokasi yang belum pernah tejadi sebelumnya.

Korea Utara melakukan uji coba nulir keenam dan sejauh ini yang paling kuat pada hari Minggu (3/9). Ledakan di bawah tanah tersebut memicu gempa berkekuatan 6,3 skalarichter dan lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki selama perang dunia kedua.

“Sudah cukup. Waktu untuk setengah langkah di dewan keamanan sudah berakhir. Waktunya telah tiba untuk menghabiskan semua sarana diplomatik kita sebelum terlambat,” kata Haley, yang mencatat bawha sebuah pendekatan sanksi tambahan sejak tahun 2006 yang tidak berjalan.

Dia menambahkan bahwa, kekuatan nuklir telah dimengerti sebagai tanggung jawab Korea Utara, dan Kim Jon Un tidak menunjukkan pengertian seperti itu. “Penggunaan rudal yang kasar dan ancaman nuklirnya menunjukkan bahwa dia meminta untuk terjadinya perang. Perang bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Amerika Serikat. Kami tidak menginginkannya saat ini. Kami tidak menginginkan saat ini. Tapi kesabatan negara kami tidak terbatas. Kami akan membela sekutu dan wilayah kami,” tambah Haley.

Haley mengatakan negaranya akan mengedarkan resolusi pada pekan ini dengan tujuan untuk mendapatkannya disetujui pada hari Senin (11/9) pekan depan, dan dalam tusukan tipis di China, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menargetkan negara-negara yagn melakukan perdagangan dengan Pyongyang, sebuah prospek yang juga diajukan oleh Trump pada hari Minggu (3/9).

“Amerika Serikat akan melihat setiap negara yang melakukan bisnis dengan Korea Utara sebagai sebuah negara, yang memberi bantuan terhadap niat nuklir mereka yang sembrono dan berbahaya. Taruhannya tidak bisa lebih tinggi,” katanya.

Dia menambahkan: “Hanya sanksi terkuat yang akan memungkinkan kita menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi. Kami telah menendang kaleng itu di jalan sudah cukup lama. Tidak ada lagi jalan yang tersisa.