Kabar Internasional – Aktivis Anti Junta Thailand Diculik Di Laos

Seorang aktivis oposisi Thailand yang diasingkan dan seorang kritikus terhadap junta penguasa Thailand telah diculik di Laos. Sebuah kelomok hak asasi mengatakan pada hari Selasa (1/8), meminta pihak berwenang di Thailand dan Laos untuk menyelidiki kasus penculikan tersebut.

Menurut pihak yang berwenang Thailand, Wuthipong Kochathamakun, anggota gerakan baju merah yang telah mendukung pemerintahan populis yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, telah bersembunyi di Laos sejak tahun 2014 silam.

Wuthiping mengatakan pada awal tahun ini bahwa dia melatih pejuang sipil untuk menggulingkan pemerintahan militer Thailand. Dia diserang pada hari Sabtu (29/7) kemarin di Vientiane, ibukota Laos, ileh sekelompok orang berjumlah 10 orang bersenjata yagn mengenakan pakaian serba hitam, sebelum dia dimasukkan ke dalam mobil yang kemudian melarikan diri.

Human Rights Watch dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (1/8), mengatakan bahwa istri dan kawannya, yang juga mendapatkan pukulan dan dikejutkan dengan senjata kejut, ditinggalkan di lokasi kejadian.

Humah Rights Watch juga mengatakan telah mewancarai banyak saksi. Media Thailand, mengutip sumber mereka sendiri, juga melaporkan bahwa Wuthiping telah diculik. Reuters tidak dapat secara langsung menghubungi Wuthipong atau istrinya untuk memberikan komentar. Pihak yang berwenang di Laos tidak memberikan komentar.

“Penculikan yang mengejutkan terhadap Wuthipong oleh orang-orang bersenjata di Vientiane perlu diselidiki sepenuhnya, tidak boleh diperlakikan dengan berdiam diri atau di sapu di bawah karpet,” kata Brad Adams, direktir Human Rights Watch Asia.

Pemerintahan militer Thailand telah menolak pengetahuan tentang hilangnya Wuthipong. Thailand telah mendorong Laos untuk mengekstradisi Wuthipong sejak bulan Oktober tahun lalu, bersama degnan tersangka lainnya yang tinggal di luar negeri dan dituduh menghina kerajaan Thailand. Junta menuduhnya menjalankan saluran radion kritis terhadap monarki.

Pada bulan Maret, Wuthipong dituduh oleh pemerintahan militer untuk menyembunyikan tembolok senjata di Thailand dan merencanakan untuk membunuh Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha. Dia telah membantah atas tuduhan itu.

Meskipun pemerintahan militer menolak pengetahuan tentang hilangnya dirinya, Thawip Netniyom, kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, mengatakan kepada wartawan bahwa  Wuthipong dapat menetapkan hilangnya dirinya sendiri untuk merusak citra junta tersebut.