Internasional Terpopuler – Merasa Dikibuli Houthi, Arab Lanjutkan Serangan Udaranya

Secara mengejutkan, Arab Saudi memimpin beberapa pesawat tempur milik negara-negara koalisi untuk membombardir Yaman di hari Rabu (22/4), usai menyatakan adanya gencatan senjata pada sehari sebelumnya. Aksi serangan tersebut sekaligus menggambarkan betapa sulitnya untuk mendapat solusi politik demi menyudahi konflik Yaman. Sebenarnya pengumuman untuk gencatan senjata yang diterbitkan pihak Riyadh di hari Selasa sudah menumbuhkan reaksi positif pihak Amerika Serikat serta Iran.

Akan tetapi selang berapa jam kemudian, gempuran udara disertai pertempuran darat pecah kembali dimana pihak Palang Merah Internasional mengatakan kondisi kemanusiaan pada wilayah Yaman bagaikan sebuah “bencana”. Houthi sempat meminta pembicaraan damai dengan inisiasi dari pihak PBB disertai syarat bahwa negara Arab harus menghentikan serangan udara mereka secara penuh.

Namun ternyata, pihak Houthi justru ingkar dan merebut pangkalan militer yang loyal pada Presiden Yaman resmi Abd-Rabbu Mansour Hadi pada kota Taiz. Tak lama kemudian, Saudi merespon dengan melakukan serangan udara kepada markas tersebut, seperti yang kata oleh warga. Selain itu, warga juga menyebutkan bahwa pesawat koalisi lalu memukul mundur para pemberontak Yaman selatan dalam 12 kali serangan udara berurutan.

Pada wilayah Yaman selatan, militan pro-Hadi ikut berperang kontra Houthi serta tentara yang setia kepada Presiden terguling Ali Abdullah Saleh sekutu Houthi. Warga menyaksikan penembakan oleh tank serta senjata otomatis pada lokasi pelabuhan Aden. Yaman Selatan seakan jadi benteng perlawanan terhadap Houthi, penduduk menyatakan kekecewaannya usai Saudi mengatakan berhenti menyerang, yang dinilai banyak membantu kekuatan warga Yaman.

“Keputusan yang aneh dan tak terduga. Pejuang kami sudah membuat sebuah kemajuan, namun (kami) masih membutuhkan dukungan dari Saudi. Kini kami mendengar bahwa Houthi serta orang-orang Saleh semakin maju di berbagai penjuru,” ujar Saleh Salem Ba Aqil, warga Aden. Dari Washington, Dubes Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir menyatakan kampanye pengeboman tersebut belum berakhir sepenuhnya. Ia mengatakan bahwa serangan Houthi pada wilayah Aden dilakukan dari 3 sisi. Ia juga menegaskan Saudi pasti terus memakai kekuatannya “demi memberantas mereka yang akan merebut Yaman menggunakan tindakan agresif.”