Internasional Terkini – Melawan Pemberontak, 9 Tentara Ukraina Tewas
2 min read
Diberitakan bahwa korban jiwa masih saja terus berjatuhan pada pertumpahan darah yang terjadi pada kawasan Ukraina timur. Sedikitnya ada 9 personil tentara Ukraina tewas pada pertempuran melawan separatis pro-Rusia pada area konflik itu dalam 24 jam terakhir ini. Seperti ada yang dilansir oelh kantor berita Reuters, pada Senin (9/2/2015), melalui juru bicara pihak militer Kiev yaitu Vyacheslav Seleznyov diketahui bahwa sedikitnya ada 26 tentara yang lain mengalami luka-luka pada insiden baku tembak tersebut. Dikatakannya pula bahwa dalam 24 jam belakangan ini, pihak pasukan pemerintah sudah diserang kelompok pemberontak pada sedikitnya 100 insiden yang terjadi secara terpisah.
Kekerasan yang pecah di kawasan Ukraina timur ini kian meningkat selama sebulan terakhir, bersamaan dengan makin gencarnya serangan yang dilakukan oleh kelompok separatis pro-Rusia tersebut. Menurut pihak militer Ukraina, insiden baku tembak yang paling hebat hingga sejauh ini adalah yang terjadi pada kota Debaltseve serta pada area persimpangan jalan bagian timur laut di kota Donetsk. Pihak kepala kepolisian lokal, Vyacheslav Abroskin juga mengatakan bahwa ada 7 warga sipil yang turut tewas pada pertempuran yang terjadi di Debaltseve erta pada kota Avdiivka di hari Minggu, 8 Februari waktu lokal.
Konflik yang terjadi pada kawasan Ukraina timur tersebut sudah berlangsung semenjak bulan April tahun yang lalu. Badan PBB juga mendukung pernyataan tersebut, ada 5.358 nyawa melayang dalam konflik berkepanjangan tersebut. Perang diantara pasukan Ukraina dengan kelompok pemberontak-Rusia pada wilayah Ukraina timur sudah terjadi tahun 2014 lalu. Baku tembak diantara kedua belah pihak semakin meningkat hingga beberapa pekan ini usai gagalnya kesepakatan melakukan gencatan senjata.
Atas semakin memanasnya keadaan ini, pihak pemerintah Amerika Serikat diketahui juga sempat mempertimbangkan guna mengirimkan pasokan senjata untuk pasukan Ukraina demi melawan kelompok separatis tersebut. Pihak AS serta Ukraina menuduh bahwa pemerintah Rusia sudah memberikan dukungan secara militer kepada para pemberontak yang ada di Ukraina timur tersebut. Akan tetapi, tuduhan tersebut juga berulang kali dibantah oleh pihak Moskow.
