Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional Terhangat – Anggota Al-Qaeda Yaman Serang Kantor Charlie Hebdo Paris

2 min read

Diketahui bahwa 3 pelaku serangan terhadap kantor Charlie Hebdo yang berlokasi di Paris, pada hari Rabu, 7 Januari 2015, diidentifikasi sebagai Said Kuoachi (34) serta adiknya bernama Cherif Kouachi (32), dan Hamyd Mourad (18). Mereka kemudian mengaku sebagai anggota dari Al-Qaeda yang melakoni pelatihan dari Yaman. Mengenakan senapan Kalashnikov serta peluncur granat (RPG), pelaku diduga sudah merencanakan serangan tersebut, sbab mereka dengan sengaja lakukan serangan ketika ada rapat editorial dan dihadiri sejumlah sasaran pada serangan mereka.

Seperti yang dilansir dari Daily Mail, pada Kamis, 8 Januari 2015, sebanyak 4 dari 12 korban tewas ialah para kartunis senior asal Prancis. Georges Wolinski, Stephane Charbonnier, Bernard Verlhac serta Jean Cabut, mereka semua dieksekusi oleh pelaku seraya meneriakkan kata Allahu Akbar. Sosok Charbonnier yang merupakan pemimpin redaksi, sempat mendapatkan banyak sekali ancaman pembunuhan semenjak Charlie Hebdo menayangkan karikatur Nabi Muhammad pada sampul depan mereka, pada tahun 2011 silam. Namanya pun disebut pada majalah propaganda Al-Qaeda, Inspire, di tahun 2013.

Namanya masuk di dalam daftar yang dimuat pada sebuah artikel milik Inspire, yang mana diberikan judul “Dicari Hidup atau Mati lantaran Kejahatan Terhadap Islam.” Kemudian seorang petugas polisi haru ditugaskan guna mengawalnya, semenjak Charlie Hebdo mendapatkan serangannya pertama kali pada bulan November 2011 lalu. Seorang pakar tentang terorisme memaparkan bahwa para pelaku ini terlihat sebagai orang-orang yang telah terlatih. “Saya merasa terpana, tak hanya lantaran aksi yang terbilang berdarah dingin dri mereka saja. Tetapi juga akan cara yang telah mereka lakukan ketika akan melarikan diri,” terang Jean-Louis Bruguiere, seorang mantan penyelidik terkait anti-terorisme.

“Jelas ini terdapat operasi pengintaian pada sebelum aksi penyerangan ini,” tegas Anne Giudicello, yang juga merupakan pendiri dari sebuah perusahaan konsultan keamanan TERR(o)RISC. “Sepertinya mereka telah menemukan adanya celah pada keamanan, lalu memilih mana metode serangan yang dipastikan akan sukses.” lanjut Anne. Seperti yang diketahui bahwa aksi ini telah memicu banyak keprihatinan serta kecaman oleh sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *