Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional Terbaru – Kontroversi ‘Sorry no Muslims’ Sebuah Restoran di Queensland

2 min read

Diberitakan bahwa walikota Longreach yang terletak pada wilayah Queensland di Australia mengatakan bahwa adanya kontroversi yang menyeruak usai sebuah restoran menuliskan kata yang berbunyi “sorry no muslims” harusnya tidak pelu terjadi pada Australia. Longreach sendiri adalah sebuah kota yang terbilang kecil, yang  berjarak sekitar 1.177 km dari kawasan ibukota Queensland, Brisbane.

Seperti yang diketahui bahwa hari Jumat yang lalu, suatu restoran yang bernama Eagles Nest Bar and Grill sempat memajang sebuah tanda di luar lokasi restoran mereka. Tulisannya tersebut kurang lebih berart “Pada 2000 tahun yang lalu, Jesus telah menjadi sebuah pemberitaan sebab sanggup mengubah air agar menjadi anggur.. dan tradisi pun berlanjut. Kami merubah uang agar menjadi bir (sorry No Muslims).”
Kemudian seseorang yang kebetulan melihat papan tersebut lalu memajang apa yang ia lihat tersebut pada halaman Facebook miliknya. “Sedikit terkejut untuk tanda “sorry no Muslims”. Itu apa maksudnya ya?” dicantumkan oleh sang penulisnya, Helen Day. Gambar tersebut lalu segera memicu sebuah perdebatan yang panjang pada halaman Facebook milik restoran itu, ada sebagian yang memuji, namun tak sedikit pula dari mereka yang memberikan komentar bernada mengecam.
Sementara itu menurut sang pemilik restoran, tanda tersebut dipasang hanya selama sekiranya 9 jam saja. “Dalam 24 jam terakhir, dari restoran maupun di rumah, saya telah menerima hingga lebih dari 200 kali telepon.” aku Hawkes. “Sementara itu sebagian besar dari mereka mendukung untuk adanya kebebasan untuk berbicara serta atas rasa patriotis, namun kami pun juga menerima cukup banyak telepon yang bernada ancaman. Atas hal ini saya berkeinginan untuk meminta maaf pada keluarga.” Lanjut Hawkes.
semetara itu, walikota Longreach, Joe Owens menyebut bahwa tanda yang telah dipasang pada restoran itu bukanlah suatu hal yang patut mendapat dukungan oleh mayoritas penduduk lokal. “Longreach merupakan kota yang bersedia menerima setiap orang baik itu dari semua ras maupun agama.” terangnya. “Sungguh sangat disayangkan jika hal semacam ini muncul pada seorang individu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *