Internasional Terhangat – Ancam Hacker Korut, Obama Minta Bantuan China
2 min read
Pihak pemerintah Amerika Serikat diberitakan meminta bantuan pada pemerintah China demi meredam adanya serangan yang dilakukan oleh para peretas yang mereka duga berasal dari Korea Utara. Ini merupakan langkah pertama yang ditempuh oleh Presiden AS, Barrack Obama untuk membalas serangan itu. Hal tersebut dikatakan oleh salah seorang sumber yang terpercaya bersama pemerintahan AS, dan dikutip New York Times, pada Senin (22/12/2014). Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Obama sudah berjanji guna membuat jera para peretas yang telah menyerang perusahaan Sony Pictures tersebut. “Kami pasti akan mencari cara guna menutup seluruh koneksi mereka, maka begitu mereka tidak akan dapat menyerang kembali,” kata sumber itu.
Akan tetapi sayangnya sampai dengan saat ini pihak pemerintah China masih belum merespon adanya permintaan dari negri Paman Sam itu. Kerja sama dari pemerintah Tiongkok dalam langkah ini menjadi sangat signifikan. Ini dikarenaan setiap jaringan telekomunikasi di Korea Utara melewati jaringan yang mana dioperasikan pada wilayah Tiongkok. Masih belum jelas sikap apakah yang segera diambil pihak Beijing, sebab hubungan kedua pihak saat ini juga kurang baik. Sebab pada bulan Mei 2014 yang lalu pihak pemerintah AS telah menuduh 5 orang hacker dari militer Tiongkok mencuri data rahasia perusahaan Amerika Serikat.
Sementara itu, pihak Korut sendiri bersikeras menolak tuduhan AS tersebut. “Film tersebut sudah memfitnah citra dari negara kami juga menghina kedaulatan kami. Dan kami tegas menolaknya,” terang diplomat Korea Utara di PBB, Kim Song, seperti yang dikutip dari The Associated Press, pada Minggu (21/12/2014). “Namun aksi peretasan terhadap Sony ini tak ada hubungannya dengan Korea Utara,” ditegaskan lebih lanjut terkait pembobolan yang dihubngkan atas rencana pemutaran film menceritakan pembunuhan fiktif terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.
Seperti yang diketahui bahwa Sebuah sebuah kelompok hacker bernama Guardians of Peace (GoP) menyerang Sony Pictures serta merilis beberapa email internal perusahaan. Kelompok itu juga mengancam menjadikan penonton film berjudul ‘The Interview’ akan hal ‘buruk’, termasuk mereka yang tinggal di dekat bioskop yang memutar film itu.
