Internasional – Saudi Kembali Lakukan Serangan Udara di Yaman

Koalisi militer yang di pimpin oleh Arab Saudi telah melancarkan serangan udara di Sanaa, ibu kota negara Yaman, pada pekan ini. Serangan ini merupakan serangan pertama dalam lima bulan terakhir, menyusul berhentinya diskusi perdamaian yang didukung oleh PBB selama akhir pekan yang lalu.

Koalisi pimpinan Arab Saudi ini memberikan dukungan kepada pasukan pemerintah Yaman yang mendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.Mereka berupaya menghentikan pemberontakan yang dipimpin oleh al-Houthi yang mendapatkan dukungan dari Iran.

Kolaisi ini berakibat penghentian seluruh penerbangan ke Bandara Internasional Sanaa selama 72 jam terhitung di mulai dari Senin kemarin, menurut pejabat bandarayang tak ingin namanya di publikasikan kepada Reuters. Juru Bicara koalisi pimpinan Saudi hingga saat ini belum mmemberikan pernyataan secara resmi perihal penutupan bandara.

Menurut warga setempat, serangan melalui udara ini berhasil menghantam kompleks kepresidenan dan pangkalan militer di Sanaa, serta markas Garda Republik di daerah Arhab dekat bandara. Pasukan pro-pemerintah berusaha bergerak maju menuju kota dari arah utara dan timur.

Pada hari Minggu (7/8) malam waktu setempat, koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah menewaskan sembilan warga sipil dalam sebuah serangan udara di wilayah dekat Sanaa.

Arab Saudi yang bersekutu dengan negara Teluk Arab meluncurkan intervensi militer dalam konflik di Yaman sejak medio Maret 2015 tahun lalu, hal ini dilakukan setelah pasukan bersenjata Houthi mengambil alih Sanaa dan memaksa presiden Hadi tinggal dalam pengasingan untuk sementara waktu di Riyadh, Saudi, sebelum akhirnya kembali ke negaranya dan membentuk basis di kota pelabuhan Aden.

Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi telah meluncurkan ribuan serangan melalui udara dengan target markas atau basis basis  Houthi dan sekutu mereka, yakni tentara Yaman loyalis yang mendukung presiden sebelumnya, Ali Abdullah Saleh.

Koalisi ini sempat menghentikan sementara serangan mereka pada bulan Maret yang lalu, setelah kedua belah pihak yang bertikai telah mencapai kesepakatan informal untuk meredakan pertempuran di perbatasan Yaman-Arab Saudi.

Arab Saudi dan pendukung pemerintahan Yaman sekrangan telah menerapkan blokade pengiriman senjata dari Iran kepada pemberontak Houthi, koalisimiliter pimpinan Arab Saudi memperbolehkan bandara Sanaa untuk mengoperasikan ke bantuan sipil dan kemanusiaan sejak Maret lalu.