Sat. Apr 15th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Otoritas Kamboja Larang Pokemon Go di Museum

2 min read

Salah satu negara di Asia Tenggara, Kamboja, pada hari Rabu (10/8) kemarin melarang pemain Pokemon Go untuk berburu monster virtual di sekitar Museum Genosida. Hal itu karena museum  merupakan salah satu tempat bersejarah karena dahulu menjadi pusat penyiksaan Khmer Merah dan tahanan politik pada masa silam.

Langkah ini disebut pemerintahan Kamboja sebagai bentuk upaya untuk mengendalikan para pemain yang kerap mengalami kecelakaan karena terlalu fokus pada ponsel mereka, atau kejadian berbahaya lainnya di jalan karena bermain aplikasi game Pokemon Go.

“Kami memiliki penjaga yang siaga. Setiap wisatawan yang memegang Smathphone atau pub tablet dan bermain game ini, akan di minta untuk pergi,” kata Chhay Visoth, direktur Museum Genosida yang berada di Phnom Penh. “Ini adalah tempat sejarah, bukan tempat untuk bermain game seperti itu.”

Belakang ini memang sering dilaporkan banyak remaja atau bahkan orang dewasa setempat yang pergi ke Museum Genosida untuk bermain Pokemon GO, bukan untuk mengetahui sejarah atau pun pembelajaran.

Sementara itu Menkominfo Indonesia, Rudiantara meminta kepada masyarakat agar perburuan monster virtual ini diarahkan ke tempat wisata, seperti Kota Tua atau pun Museum untuk meningkatkan daya tarik.

“Saya meminta kepada Niantic dan Google agar tidak menggunakan objek vital nasional dalam pengembangan Pokemon Go,” ucap Rudiantara.

Dalam pengembangan game Pokemon Go, The Pokemon Company dan Niantic selaku pembuat game, memanfaatkan teknologi peta digital Google untuk menentukan keberadaan monster-monster. Peta digital Google Maps juga digunakan untuk menentukan lokasi Pokestop dan Pokegym.

Langkah yang diambil Indonesia ini juga diambil oleh pemerintahan Thailand, yang akan melarang pemanfaatan sebuah lokasi objek vital nasional untuk pengembangan game Pokemon Go. Beberapa tempat itu adalah Royal Palace, Kuil Buddha, gedung pemerintahan, gedung militer, dan rumah sakit.

Keputusan diambil setelah Komisi Nasional Penyiaran dan Telekomunikasi bertemu dengan lima operator telekomunikasi setempat guna membahas masalah keamanan data nasional.

“Kami setuju bahwa harus menark beberapa tempat yang bisa berbahaya seperti jalan raya, trotoar, tepi sungai, dan tempat tempat penting lainnya dalam permainan itu,” kata Takorn Tabtasith, sekjen Komisi Nasional Penyiaran dan Telekomunikasi Thailand.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *