Internasional – Para Sandera Sempat Makan Tikus

Salah satu dari 26 pelaut yang dibebaskan setelah disandera oleh perompak Somalia telah mengungkapkan kondisi yang mereka alami ketika masih disandera. Arnel Balbero mengatakan kepada kantor berita BBC bahwa kelompok sandera telah dipaksa untuk makan apa saja yang mereka temukan, termasuk memakan seekor tikus, dan hanya mendapatkan sedikit air untuk minum.

“Kami terpaksa harus memakan apapun, meskipun kami tidak menyukainya, ketika kami benar-benar, kam memakannnya, kami memakan tikus dan kami memasaknya,” kata Balbero.

Balbero berbicara di Nairobi setelah pembebasan dirinya, ia mengatakan bahwa waktu dirinya masih menjadi sandera telah membuatnya merasa seperti mayat berjalan dan hal itu sangat sulit untuk membayangkan ketika dia berada di sana.

Dia mengatakan bahwa para perompak memperlakukan dirinya dan para sandera seperti seekor binatang. Para pelaut tersebut dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan, dan mediator internasional mengatakan bahwa para pelaut yang dibebaskan tersebut adalah orang-orang terakhri yang berhasil di bebaskan dari penculikan yang dilakukan oleh kelompok perompak Somalia.

Para pelaut tersebut berasala dari berbagai negara seperti, Vietnam, Taiwan, Kamboja, Indonesia, Cina dan Filipina dan beberapa lainnya yang masih disandera oleh kelompok perompak Somalia.

sekitar Salah satu perompak yang bernama Bile Hussein mengatakan bahwa, para pelaut tersebut adalah anak buah kapal dari Naham 3, sebuah kapal nelayan pencari ikan milik Taiwan yang dibajak dan disita pada bulan Maret tahun 2012 silam, namun kapal Naham 3 itu sendiri telah ditenggelamkan.

Hussein mengatakan bahwa sekitar US$ 1,5 juta uang tebusan telah dibayarkan untuk syarat pembebasan para pelaut. Namun klaim tersebut masih belum dikonfirmasi secara independen. John Steed, seorang koordinator organisasi untuk sandera yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan bahwa, ke 26 pelaut tersebut akan dipulangkan ke nergaranya masing-masing.

Industri Perompakan yang terjadi di lepas pantai Somalia ini telah menjado ancaman serius bagi industri pelayaran secara global, namun aksi perompakan ini cenderung mengalami penurunan drastis dalam beberpa tahun terakhir setelah beberpa kapal telah membawa tim keamanan dengan persenjataan lengkap termasuk pasukan angkatan laut Uni Eropa yang telah meningkatkan patroli di perairan internasional.