Info Mancanegara Terbaru – Kecoh FBI, ISIS Juga Terapkan Sandi

Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) juga memakai program sandi demi menghindari proses pelacakan yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat. Hal itu pun menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk FBI dalam melacak keberadaan teroris via online. “Ini bukanlah Al-Qaeda yang ada di zaman kakekmu,” kata James Comey, Direktur FBI  pada kalangan parlemen AS yang merujuk terhadap aktivitas ISIS yang kian aktif di dunia maya, seperti yang dilansir oleh CNN, pada Kamis (9/7/2015).

Comey juga mengatakan bahwa ISIS kerap memakai media sosial guna menjangkau para calon anggota yang hendak direkrut. Pelaku teror yang melancarkan aksinya seorang diri alias kerap dinamakan dengan ‘lone wolves’ diarahkan ISIS dalam aplikasi pesan di telepon genggam. Kadang proses komunikasi serta arahan juga disampaikan dalam bentuk sandi maupun sudah dienkripsi end-to-end yang mana rumit guna disadap ataupun diterjemahkan oleh pihak yang lain.

Comey berpendapat ISIS saat ini mempunyai sekitar 21 ribu follower bahasa Inggris pada Twitter. Ini kian mempermudah ISIS untuk mendapatkan calon anggota. Memanfaatkan media sosial, masih menurut Comey, simpatisan atau para pendukung ISIS mungkin kapan saja bisa beraksi tanpa sempat terdeteksi oleh intelijen. “Seakan mempunyai setan yang bersembunyi dalam kantong mereka dan mengatakan ‘Bunuh, bunuh, bunuh’, seharian” katanya.

Pernyataan dari Comey tersebut menyusul pihak perusahaan teknologi yang mengembangkan kemajuan enkripsi yang kian sulit diretas, malah pihak perusahaan itu juga tak dapat mengaksesnya. FBI bersama Badan Keamanan Nasional (NSA) ignin agar para perusahaan teknologi juga diberi kewenangan dalam memecahkan kode enkripsi usai diberi surat perintah penggeledahan oleh pihak berwajib.

“Kami bergerak tanpa kompromi menuju lokasi dimanapun itu, semua dokumen dan semua komunikasi kita dapat ditutupi dengan enkripsi umum yang kuat. Ini merupakan dunia yang mana dalam beberapa sisi memang indah, akan tetapi pada beberapa sisi lainnya mempunyai kerawanan untuk keamanan publik secara serius,” kata Comey. FBI bersama NSA menyerukan supaya pemerintah AS mempunyai akses yang lebih leluasa dalam komunikasi menggunakan sandi maupun enkripsi.