Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Kesehatan Hari Ini – Hanya 6 Daerah Mampu Deteksi Darah Tercemar

2 min read

Diketemukannya kantong darah yang terkontaminasi HIV/AIDS di sejumlah daerah akhir-akhir ini juga pernah didapati di Jakarta. Hal itu dibenarkan oleh Sahlimar Salim, Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta.Menurutnya, proses screening hanya mungkin dilakukan setelah si pendonor melakukan transfusi darah. Dimana saat sebelumnya, PMI hanya melakukan cek seperti Hemoglobin (hb).

“Saat dilakukan pemeriksaan hb, virus dan penyakit lainnya tidak dapat terdeteksi. Setelah sampel darah diambil dan dilakukan screening, barulah diketahui apakah ada empat penyakit HIV, hepatitis B dan C dan sipilis,” dijelaskan Sahlimar, Selasa 22 Oktober 2013.Ia juga mengatakan, darah terkontaminasi tersebut dipastikan tidak diberikan pada rumah sakit. Proses screening tersebut sangat membantu dalam menentukan bahwa darah itu bebas dari penyakit menular atau tidak.

Dalam proses pengolahan darah tercemar dilakukan dengan pihak ketiga guna melakukan pendampingan serta pengawasan memastikan darah tersebut dimusnahkan dengan dibakar. “Kita selalu lakukan screening sebelum darah distribusikan. Ini adalah bentuk pengamanan yang wajib kami lakukan. PMI tidak akan memberi darah yang tercemar virus tersebut,” ia tegaskan.

Dalam proses screening dilakukan dengan dua tabung 5cc untuk menyaring darah di laboratorium serologi menggunakan alat yaitu elisa dan nucleic acid amplification technologies (NAT). Elisa saja, tidak dapat mendeteksi darah tersebut. NAT adalah alat baru yang sangat membantu PMI dalam mendeteksi darah tercemar. Tapi sayangnya, hanya beberapa seperti DKI Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Bali dan Semarang yang memiliki alat tersebut dikarenakan harga yang mahal.

Pengamanan darah adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan pemda juga, hal itu disebutkan dalam PP Nomor 7 Tahun 2011. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat mengadakan NAT di tiap daerah. Hal ini perlu untuk meningkatkan kualitas darah.

Saat ini tercatat presentase darah yang tercemar HIV/AIDS adalah sekitar 0,2 persen sedangkan darah yang tercemari hepatitis B sekitar 1,4 persen. Dan yang paling tinggi hepatitis B lalu diikuti hepatitis C, sipilis dan yang terakhir HIV AIDS.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *