Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Kesehatan – Ada 22 Juta Balita Belum Diimunisasi Tuntas

2 min read

Selama ini diketahui bahwa program imunisasi telah terbukti dapat menurunkan besarnya angka kesakitan, kecacatan serta kematian yang diakibatkan oleh beragam penyakit yang bisa dicegah dengan cara melakukan imunisasi. Imunisasi sangat penting diberikan pada balita guna mencegah datangnya sejumlah penyakit.

Pada seluruh dunia, program tersebut sanggup mencegah kematian hingga 2-3 juta orang tiap tahun yang bisa dipicu oleh campak, difentri, pneumonia, pertusis, rotavirus diare, polio, rubella serta tetanus. Menyadari akan pentingnya imunisasi bagi kesehatan masyarakat, Indonesia pun juga selalu berupaya meningkatkan mutu dan pelayanan pada sapek kesehatan, utamanya pada imunisasi. “Masih tersisa 22 juta balita di dunia, dan 9,5 juta diantaranya merupakan balita yang berada di wilayah Asia Tenggara, termasuk pula di Indonesia, yang masih belum memperoleh imunisasi secara lengkap,” terang Ali Gufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan, dari kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, pada hari Jumat (9/5/2014) kemarin.

Berbagai macam upaya pencegahan tercatat telah menghasilkan sejumlah prestasi seperti halnya hilangnya cacar di tahun 1974, diraihnya Universal Child Immunization pada tingkat provinsi di tahun 1990 serta UCI kabupaten kota pada tahun 1992. Selain itu turut dicapai pula dengan pencapaian eliminasi tetanus meternal serta neonatal pada wilayah regional Jawa Bali juga Sumatera pada tahun 2010. Sementara itu pada regional wilayah Sulawesi, Kalimantan, NTT dan NTB berhasil diraih pada tahun 2011. “Imunisasi telah berhasil menurunkan hingga lebih dari 90 persen kasus penyakit yang telah disebabkan oleh pertusis, difentri, tetanus serta campak bila dibandingkan pada 20 tahun silam,” terang Gufron.

Semenjak tahun 2013 pemerintah semakin meningkatkan program imunisasi dengan cara dimasukkannya jenis antigen Haemophylus influenzae dari tybe B (Hib) guna mencegah pneumonia serta meningitis yang dapat diakibatkan oleh Hib. “Upaya terus diperkuat dengan cara pengurangan intensitas suntikan supaya anak yang diimunisasi serta dari pihak orangtuanya menjadi lebih nyaman. Semenjak dipergunakannya vaksin baru yang didapat dari DPT-HB-Hib, maka jumlah pemberian suntikan bisa dikurangi yakni dari sembilan kini hanya menjadi tiga suntikan saja,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *