Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Indonesia Teraktual – Teroris Santoso Diduga Kuat Ada Hubungan Terhadap ISIS

2 min read

Diberitakan bahwa Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mencuragai akan adanya hubungan diantara jaringan teror Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) terhadap kelompok ISIS. Dalam hal ini, ia mengendus adanya aliran dana dari kelompok ISIS ke jaringan teroris yang dipimpin Santoso. “Ada, ia punya hubungan terhadap ISIS yang berada di wilayah Suriah. Namun ada pula yang di dalam negeri. Tentunya sumbangan (ISIS) ini juga ada,” kata Badrodin dari kompleks Mabes Polri, di Jakarta, hari Jumat (21/8/2015).

Maka dari itu, lanjut Badrodin, pihaknya akan terus melaksanakan operasi serta pengejaran kepada kelompok Santoso yang bercokol di Poso, Sulawesi Tengah. Ia mengatakan apabila tidak ditindak dengan tegas, dikhawatirkan kelompok Santoso ini akan berkembang pada wilayah timur Indonesia. “Jika tak segera ditindak tegas mereka dapat memobilisir dari sejumlah wilayah agar dapat menambah kekuatan termasuk pula permasalahan senjata,” kata Badrodin.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Iptu Bryan Theophani tewas usai terlibat dalam baku tembak ketika melakukan operasi pengejaran terhadap jaringan teroris Santoso. Dari informasi yang berhasil dihimpun, Bryan terkena peluru di hari Rabu 19 Agustus 2015 pada sekira pukul 14.30 Wita. Saat itu, ia sedang memimpin 2 regu Brimob yang akan mengevakuasi mayat teroris yang bernama Urwah atau Bado. Tetapi dalam perjalanan, regu Brimob tersebut kemudian dihadang oleh kelompok teroris Santoso.

Selanjutnya, kontak tembak terjadi pada pukul 16.45 Wita. Pada saat itu, posisi korban akan menyeberang sungai lalu tertembak pada bagian rusuk kanannya. Dalam rangka pengejaran yang juga menyisir sejumlah lokasi pelarian kelompok itu, tim gabungan berhasil menemukan lokasi mirip markas besar dari kelompok itu. Bermula dari temuan itupula lalu terjadilah baku tembak.

Tim berhasil menyita sejumlah barang bukti yang berupa unit senjata M-60 antitank, lalu 20 unit bom rakitan berjenis lontong, serta amunisi aktif yang jumlahnya mencapai ratusan sarta ratusan amunisi lain. Ketika dilakukan penyergapan, baku tembak memang tak terelakkan dengan durasi 30 menit. Akhirnya kelompok itu kabur hingga dilakukan langkah pengejaran tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *