Indonesia Hari Ini – Hasil 5 Lab Negatif, Sucofindo Diduga Keliru Soal Beras Plastik

Hari ini, Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti sudah memastikan bahwa tidak ada beras plastik beredar di pasar Tanah Air. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Puspitek Serpong, BPOM, Kementan, Kemendag, serta Puslabfor Polri mendapati hasil negatif. “Rumor beras plastik, yang mana selama ini jadi pemberitaan pada media massa, dapat saya sampaikan bahwa hasilnya negatif. Berdaasar hasil uji sampel pada 5 lab yakni Puspitek Serpong, BPOM, Balitbang Kementan, Kemendag,dan Labfor dengan sampel yang sama dengan yang dianalisa Sucofindo, semuanya negatif di sampel beras itu,” kata Badrodin dari Cipinang, Jaktim, pada Rabu (27/5/2015).

“Hasilnya, tak ada beras plastik, dan yang ada hanyalah beras dengan warna yang lebih putih atau malah yang terlalu bening,” sebut dia. Sedangkan terkait hasil uji Sucofindo masalah beras yang sempat diungkap, diduga sudah terjadi kekeliruan. Sucofindo saat jumpa pers bersama Rahmat Effendi, Wali Kota Bekasi pada pekan yang lalu menyebut ada komponen plastik pada beras yang dijajakan di Bantargebang.

“PT Sucofindo, kemungkin keliru saat pengujian. Analisa yang dikerjakan kualitatif. Kemungkinan telah terjadi kontaminasi, ataupun pembacaan hasil yang salah,” kata Badrodin lagi. Hasil dari uji lab Sucofindo belakangan berbeda daru hasil lab milik Puslabfor Polri, BPOM, serta IPB. Badrodin juga menguraikan bahwa dari segi ekonomi tidak mungkin bisa ada beras plastik itu.

“Motifnya, keberadaan isu ini kalau dilihat dari segi ekonomi, tak mungkin ada, sebab harganya pasti akan lebih mahal. Kalaupun ada motif yang lain, adalah semisal persaingan usaha, dan tentu itu adalah tindak pidana. Saya berharap agar para pengusaha tak lakukan hal itu,” imbau dia. Badrodin juga menegaskan bahwa tak ada unsur plastik dalam beras, maka dari itu masyarakat tak perlu merasa resah.

“Pada pasar tradisional ada yang lakukan pengawasan tiap harinya,” lanjutnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Utama Tjipinang Jaya Dwi Antono, dimana menurutnya Pasar Cipinang terbebas dari keberadaan beras plastik. “Masyarakat bisa normal kembali membeli beras dari pasar,” sebut Dwi.