Indonesia Hari Ini – Berbahaya, Polusi Udara Sesaki Jambi
2 min read
Pihak Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) merilis Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) bagi Provinsi Jambi, pada Minggu (13/9) ini sudah menyentuh angka 408. Angka ini menunjukkan level berbahaya. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB lewat keterangan tertulis menyebut bahwa jarak pandang di Jambi pada pagi tadi adalah 600 meter saja, sementara jarak pandang paling rendah hanya 500 meter.
Untuk titik api pada provinsi tersebut setidaknya menyebar pada 84 titik, dimana dirinci pula bahwa 23 titik pada Tanjung Jabung Timur, kemudian 6 titik pada Tanjung Jabung Barat, 25 pada Muaro Jambi, 13 pada Sarolangun, 4 lagi di Batanghari, 12 ada di Tebo, sementara 1 lagi di Merangin. Kondisi bahaya tersebut juga dapat terlihat pada jumlah Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dimana saat ini sudah mencapai 28.948.
Menyikapi temuan ini, pagi tadi, Posko Satuan Tugas Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Jambi mengadakan arahan yang dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas Komandan Resort Militer lokal. Selain itu, arahan tersebut juga turut dihadiri oleh BNPB, instansi terkait serta dari pihak swasta. “Rencananya operasi udara buat pemadaman pada hari ini, helikopter MI17 akan dikerahkan lakukan water bombing di Londrang, Kota Baru, Geregai, Tanjung Jabung Timur. Kemudian heli Super Puma menuju wilayah Muara Bayung Lencir,” beber Sutopo. Operasi darat juga dilakukan pada Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat serta Tanjung Jabung Timur.
Daerah yang ada di sekitar hotspot juga telah disiapkan guna menangani peningkatan kasus ISPA. “Supaya siap jika sewaktu-waktu diperlukan tim kesehatan yang mana selama ini memang telah melakukan surveillance ketat terhadap kasus ISPA di kawasan sekitaran hotspot,” lanjut Sutopo.
Meningkatnya intensitas asap ini tak hanya terjadi pada wilayah Jambi. Pada kawasan Riau, asap juga sudah menggelapkan rumah warga. Hampir tak satupun hunian yang luput dari asap. Di lain sisi, Kementerian Kesehatan justru menyatakan bahwa warga baru dievakuasi dari daerah berpolusi apabila ISPU dinyatakan sudah melampaui level ‘sangat berbahaya’.
