Sat. Nov 25th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Diduga Kecewa Karena HP Disita Ibunya, Bocah SD Di Pekalongan Tewas Bunuh Diri

2 min read

Satu orang pelajar SD didapati meninggal dunia dengan keadaantergantung di kamar rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Doro, Kabupatn Pekalongan, Jawa Tengah. Tewasnya anak 10 tahun itu menggegerkan warga desa setempat.

Korban tewas lantaran gantung diri diperkirakan lantaran kecewa handphone disita oleh orangtuanya. AKP Isnovim yang merupakan Kasat Reskrim Polres Pekalongan membenarkan adanya peristiwa itu. “Benar, itu kejadiannya kemarin petang. Kami memperoleh laporan kurang lebih jam 16.00 WIB,” katanya..

Peristiwa itu berlangsung, saat korban yang sekolah kelas 5 SD tengah bermain handphone, setelah itu orang tua korban meminta ponsel itu. Kemudian, korban masuk kamar serta menguncinya dari dalam.

“Petang hari ibu korban mengetuk pintu bertujuan membangunkan korban buat pergi mengaji, akan tapi tak dijawab oleh korban. kemudian ibu korban mengintip dari celah pintu serta menyaksikan korban sudah menggantung di jendela kamar dengan memakai selendang,” jelasnya.

Kemudian, ibu korban langsung menjerit serta masuk ke kamar melewati jendela. “Ketika ditemukan, korban telah tergeletak di kasur dengan tali yang masih mengikat dileher,” tambahnya.

Isnovim menjelaskan, menyaksikan itu korban langsung dilarikan ke Puskesmas Doro 1. sesudah diperiksa oleh pegawai puskesmas setempat, korban telah dinyatakan tewas. “Dari hasil pengecekan didapati, luka seperti jeratan dileher, pupil mata melebar, tubuh kaku, anus mengeluarkan serta kulit pucat,” tambahnya.

Sedangkan, Ipung Sunaryo yang merupakan Kabid Pendidikan Dasar atau Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan menjelaskan, kalau dia memperoleh keterangan itu pada malam harinya.

Atas peristiwa itu, pihaknya prihatin serta ingin insiden itu merupakan pertama serta terakhir yang berlangsung di Kabupaten Pekalongan. “Informasi dari para guru, korban anaknya ceria, di sekolah juga tak ada masalah apapun, serta bermain dengan teman-temanya,” katanya.

Ipung mengatakan, insiden itu berlangsung lantaran emosional sesaat anak, serta tanpa dapat memikirkan akhirnya.

“Sesudah peristiwa ini, jadi PR kita semua, tak cuma guru, tugas orangtua, lingkungan, sangat utama buat sedikit demi sedikit memberi edukasi yang ramah pada anak-anak, supaya tak kecanduan bermain hp sampai melupakan semuanya,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *