Sat. Nov 25th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Penduduk Dari 3 Desa Di Bima NTB Terlibat Bentrok, 1 Orang Mengalami Luka Kena Busur Panah

2 min read

Sekelompok masyarakat dari desa Talabiu, Dadibou, serta Penapterlibat pertikaian di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat pada Kamis, 23 November 2023 malam. Penduduk dari tiga desa itu saling serang memakai kayu, batu sampai senjata tajam atau sajam.

Satu orang penduduk desa Talabiu atas nama Arsyad terpaksa dibawa ke rumah sakit karena terkena anak panah. “Keributan ini dampak dari adanya masalah pembacokan kemarin, korbannya itu merupakan warga yang berasal dari desa Dadibou,” ucap Camat Woha Irfan.

Irfan mengatakan, pada Rabu, 22 November 2023 dini hari salah seorang warga dari desa Dadibou atas nama Mulyadin (35) jadi korban pembacokan di sekitar Ponpes Al Maliki yang berlokasi di desa Talabiu.

Atas insiden tersebut warga desa Dadibou selanjutnya mengadakan aksi penutupan jalan raya buat mendesak polisi meringkus tersangka. Akan tetapi, lantaran sedikitnya saksi, pihak berwajib kesusahan menguak tersangka pembacokan yang disinyalir berasal dari desa Talabiu.

“Penutupan jalan hari pertama sempat dibuka pihak berwajib sesudah warga memperoleh pemahaman kalau masalah itu pada tahap penyelidikan,” ucapnya.

Satu hari berselang persisnya pada Kamis, 23 November 2023 petang, penduduk dari desa Dadibou yang kecewa karena tersangka tidak kunjung diungkap pihak berwajib kembali menutup jalan raya.

Tidak cuma itu, mereka pun diperkirakan membakar gudang lokasi penyimpanan garam punya warga desa Talabiu serta Penapali yang terletak di batas desa. Akibat dari insiden itu penduduk dari desa Talabiu serta Penapali selanjutnya saling serang dengan penduduk dari desa Dadibou.

“Sebab ada pembakaran gudang penyimpanan garam tersebut akibatnya berlangsung tindakan saling serang memakai senjata tajam,” katanya.

Dia mengatakan, keributan antar kelompok penduduk dari tiga desa ini terjadi kurang lebih satu jam. Mereka membuyarkan diri sesudah personel TNI serta Polri turun mengamankan tempat kejadian bentrok.

Meskipun sudah kondusif, kata Irfan, aparat keamanan masih ditempatkan di lokasi buat berjaga dan mengantisipasi terjadinya keributan susulan. “Buat satu penduduk yang terkena anak panah saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Bima,” imbuhnya.

AKP Syaiful Anhar yang merupakan Kapolsek Woha membenarkan adanya keributan warga dari tiga desa itu. Akan tetapi, dia belum dapat memberi informasi secara lengkap mengenai masalah ini lantaran masih ada di luar daerah. “Memang ada keributan itu, hanya saya belum dapat kasih pernyataan ini lantaran masih di Mataram,” tutur Syaiful Anhar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *