Sat. Jul 22nd, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Birokrasinya Sulit, Polisi Gagal Menyelamatkan Korban Jual Beli Ginjal di Kamboja

2 min read

Kombes Hengki Haryadi yang merupakan Direktur Reserse Kriminal Umum atau Dirkrimum Polda Metro Jaya menjelaskan, pihaknya pernah mendapatkan hambatan ketika melakukan penyelamatan korban jual beli ginjal di Kamboja.

Hengki menjelaskan, birokrasi di Kamboja menyusahkan Polri yang tengah melaksanakan pengusutan. ujungnya, sindikat jual beli ginjal mengerti manuver dari Polri.

“Tujuan pertama yaitu gimana menyelamatkan supaya tak timbul pengangkatan organ tersebut, mencegah,” ucap Hengki pada jurnalis, pada Jumat 21 JUli 2023.

“Rupanya sampai situ (operasi) ini bocor, ditambah lagi birokrasinya sungguh susah di Kamboja,” imbuh dirinya.

Ujungnya, pihak berwajib juga tidak berhasil melaksanakan penyelamatan. Para korban dengan jumlah 14 orang tersebut sudah melewati operasi pengangkatan ginjal di Rumah Sakit Preah Ket Mealea.

Sesudah operasi tersebut, para korban langsung dibawa oleh sindikat ke salah satu penginapan yang berlokasi di depan Bandara Phnom Penh. Dari situ, para sindikat serta korbannya kembali ke Indonesia.

“Mereka dibawa dari Rumah Sakit sementara itu baru operasi ya,” ucap Hengki.

Hengki melafalkan, sindikat serta para donor ini kabur ke Indonesia melalui jalur darat melewati Vietnam, diteruskan dengan naik kapal laut menuju Malaysia, setelah itu memakai jalur udara menuju Bali. Kemudian, dari Bali, mereka berangkat ke Surabaya.

“Tim Jatanras langsung membekuk mereka di Surabaya,” ucap Hengki.

Total, pihak berwajib membekuk 12 orang sindikat jual-beli ginjal ini. Salah satunya adalah oknum personel polisi dengan inisial Aipda M, serta satu lainnya yaitu petugas imigrasi. Sindikat ini bertindak memilih kalangan ekonomi rentan buat mendonorkan ginjalnya.

Para korban setelah itu diberangkatkan ke Kamboja buat melakukan operasi pengangkatan ginjal di situ. Para pendonor kemudian dipulangkan dengan keadaan satu ginjalnya sudah lenyap serta luka bekas operasi yang masih belum kering.

Tiap ginjal yang didonorkan dihargai sebesar Rp 200 juta, dengan rincian Rp 135 juta diberikan ke pendonor serta Rp 65 juta dipotong oleh para sindikat. Pihak berwajib mengatakan, sejauh ini paling tidak terdapat 122 orang yang sudah dijaring oleh sindikat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *