Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Waspadai ISIS Indonesia

2 min read

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan bahwa pihaknya berhasil menemukan keberadaan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada wilayah Jakarta serta NTB. Walaupun secara hukum dalam wilayah Indonesia, mereka yang telah membentuk kelompok tersebut tidak dapat begitu saja dipidanakan. Maka dari itu, bersama dengan pihak terkait perlu mewaspadai adanya peluang aksi terorisme pada wilayah Tanah Air.

Selain mewaspadai, BNPT pun juga bersifat antisipatif terhadap bergulirnya aksi teror pada wilayah Indonesia, termasuk dengan bekerja sama kapada sejumlah negara. “Kita bekerja sama internasional bersama sejumlah negara namun pengiriman militan semacam ini, memang, sulit untuk terdeteksi sebab mereka perginya pada umumnya lewat banyak negara ketiga, dubes kita disana sendiri juga tak dapat mendatakan orang-orang ini sebab mereka memang tak melapor pada KBRI kita yang ada di sana,” terang Ansyaad. Maka dari itu, diperlukan kerjasama dengan pihak luar negri terkait dengan keluar masuknya warga negara Indonesia yang tak melapor pada KBRI.

Di sisi lain, pihak Polri pun tetap merasa harus mewaspadai gerak-gerik dari kelompok itu. “Ini perlu untuk diwaspadai,” tegas Jenderal Sutarman, Kapolri dari Rupatama Mabes Polri di kawasan Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/7/2014). Jenderal Sutarman tak menyebutkan secara detil terkait berapa jumlah orang warga negara Indonesia berhasil masuk menuju negara yang sedang dilanda oleh perang sipil tersebut. Ini lantaran, keberadaan informasi itu menjadi bagian dari konsumsi untuk pihaknya saja. Juga termasuk ketika disinggung tentang jenis visa yang dipakai mereka guna pergi menuju negeri Syam itu. “Ini masih jadi rahasia kita,” terang Kapolri.

Di sisi lain, berdasarkan narasumber kepolisisan mengatakan bahwa jumlah dari mereka yangdiketahui tercatat berangkat menuju Suriah sejumlah 42 orang. Mereka diketahui pula menggunakan jenis visa yang beragam demi mencapai ke kawasan yang kemudian mereka sebut menjadi sebuah jihad. “Ada yang memakai visa pendidikan, ada pula yang misi bantuan sosial serta kemanusiaan,” sebut sang perwira polisi itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *