Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Warga Penjaringan Digegerkan Pria “Bertelur”

2 min read

Bambang Suheri, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara sempat menjenguk Sinin atau dikenal Kong Naim (62), yang merupakan seorang pria mengaku “bertelur”, pada rumahnya yang ada di Jl. Tanjung Wangi, kawasan Penjaringan, di Jakarta Utara, hari Jumat (7/11/2014). Bambang saat itu didampingi beberapa stafnya segera menemui Kong Naim yang sedang ada di sebuah pos di dekat rumahnya memakai kemeja cokelat bertopi dan nampak sedikit lemas. Duduknya sendiri juga terlihat agak membungkuk ketika ditemui Bambang.

“Ya untuk pertama kali memang sempat kaget, pada kalangan medis masih baru kali ini saja. Secara medis ini tak mungkin, mustahil,” kata Bambang. Bambang segera meminta izin guna memeriksa keadaan dari tubuh Kong Naim. Di tengahkerumunan warga, Kong Naim nampak membuka kemejanya kemudian memperlihatkan bagian punggungnya. Kondisi dari punggung Kong Naim pun saat itu terlihat normal saja. “Punggungnya pun biasa saja. Nah padahal, kata Kong Naim, telurnya ini dari punggung kemudian turun lalu keluar dari lubang anus,” kata Bambang.

Lalu Bambang pun segera menawarkan supaya Kong Naim dan telurnya tersebut diperiksa pada laboratorium yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja. “Saya ingin diperiksa, saya ingin sembuh, gak mau sakit terus,” ujar Kong Naim. Kong Naim bersama Bambang beserta staf Sudin Kesehatan Jakarta Utara segera membawa serta Kong Naim. Beserta dengan Kong Naim, ia juga mengajak serta 2 butir “telur”. Sebutir “telur” dikatakan oleh Kong Naim masih belum lama ini keluar, sementara “telur” yang lain telah lama ia simpan. “Kita akan bawa pula para dokter spesialis yang menyaksikan ini. Pastinya ada penjelasan yang secara ilmiah,” kata Bambang.

Pada kesempatan sama, Kong Naim pun mengaku ini telah terjadi semenjak tahun 1998. Pria dari Grobogan, Semarang, Jateng tersebut mengaku bertelur tiap 3 bulan sekali. “Untuk bulan ini 4 kali,” aku Kong Naim. Ia juga mengatakan bahwa sejak pertama kali mengalami kejadian 1998, ia sempat berobat pada RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia kemudian berobat usai seminggu gejala tersebut muncul. Tetapi, RSCM pun “angkat tangan”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *