Berita Nasional Terpopuler – Singapura Penjarakan WNI Pengatur Skor

Diberitakan bahwa seorang Warga Negara Indonesia diganjar dengan hukuman penjara selama 30 bulan di hari Selasa (21/7) lantaran tertangkap berusaha untuk mengatur hasil pertandingan sepak bola pada ajang olahraga se-Asia Tenggara (SEA Games) 2015 yang mana dilaksanakan di Singapura. Adalah Nasiruddin (52) yang bersekongkol dengan 2 rekannya menyelipkan uang senilai S$15 ribu kepada pengurus tim Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes.

Uang sogokan tersebut demi memastikan pihak Timor Leste mengalah dalam laga kontra Malaysia di 30 Mei yang lalu, demikianlah bunyi dari pernyataan Biro Penyelidikan Tindak Korupsi Singapura (CPIB). Tak hanya Nasiruddin saja, 1 warga negara Singapura yang bernama Rajendran “Pal” Kurusamy serta 1 warga negara Timor Leste yaitu Moises Natalino De Jesus pun juga diringkus polisi di 31 Mei yang lalu.

Pihak Malaysia memang menyudahi laga dengan kemenagan 1-0 walau pada akhirnya kedua tim tersebut sama-sama tersungkur di fase grup. Pihak CPIB pun menyatakan bahwa Mendes dikenakan tuduhan suap pada pemain dalam tim Timor Leste. Pengaturan skor sering terjadi pada sepak bola Asia beberapa tahun belakangan dengan cara menyasar pemain dengan gaji yang minim.

Singapura kerap tersandung masalah pengaturan skor dimana pada tahun 2013, agensi anti-kejahatan Eropa (Europol) menyebut bahwa hingga ratusan pertandingan sudah diatur oleh sindikat perjudian yang diatur Singapura. CPIB, sebagai pihak yang juga menangani kasus pengaturan skor, mengatakan bahwa pihaknya akan senantiasa memerangi masalah ini. “Singapura menerapkan nol toleransi untuk memberantas korupsi dimana segala bentuk pengaturan skor tak akan diterima Singapura,” tegas CPIB.

Sementara itu dari dalam negeri, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi juga sempat mengucapkan rasa terima kasihnya pada pihak pemerintah Singapura yang sudah meringkus serta memenjarakan WNI pengatur skor tersebut, Nasiruddin. Imam menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan tetap menghormati serta mengapresiasi penegakan hukum yang berlaku di Singapura dan berharap supaya hukuman tersebut bisa membuat kapok para pelaku lainnya yang kemungkinan masih belum terungkap kejahatannya.