Sat. Apr 8th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Sidang Etik Densus 88 untuk Kasus Siyono Berlangsung Tertutup

2 min read

Polri hari ini mengadakan sidang kode etik profesi tertutup atas anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror sehubungan dengan adanya dugaan pelanggaran prosedural ketika menangani terduga teroris Siyono, pada bulan Februari lalu. Brigjen Agus Rianto selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri menyatakan bahwa sidang berlangsung tertutup lantaran alasan keamanan bagi anggota Densus 88 yang bersangkutan. “Hari ini digelar sidang pendahuluan kode etik tertutup untuk anggota terkait yang melaksanakan penangkapan,” kata Brigjen Agus dari Mabes Polri, Selasa (19/4).

Ia mengakui bahwa Peraturan Polri Nomor 19 Pasal 51 ayat 1 tahun 2012 mengatur bahwa setiap sidang kode etik harus dilaksanakan secara terbuka. Tetapi, lanjut dia, sidang ini mendapat pengecualian lantaran keamanan serta kerahasiaan identitas anggotanya. “Ini bukan berarti kami tak transparan, namun ini hubungannya dengan teman-teman Densus yang kerap menghadapi kelompok radikal serta teroris,” beber Agus. “Ada hal yang tak dapat kami ungkap pada publik, apalagi ini menyangkut keamanan serta keselamatan anggota,” kata Agus.

Selain itu, Agus juga tak dapat menjelaskan secara rinci terkait materi sidang serta siapa saja nama-nama yang hadir dalam sidang tersebut. Ia berpendapat bahwa pemeriksaan pendahuluan ini dilaksanakan oleh penyidik Propam kepada pihak-pihak yang kesaksiannya dibutuhkan. “Kami tidak dapat menjelaskan untuk saat ini siapa saja serta apa saja yang terjadi di sidang, sebab terlalu awal untuk Propam (Divisi Profesi dan Pengamanan) guna mendalami kasus ini,” terang Agus.

Sidang kode etik sehubungan Siyono, kata Agus, kemungkinan dilakukan sampai beberapa kali sebab menurutnya masih ada banyak pihak yang harus dimintai keterangan lebih jauh supaya pemeriksaan dapat berlangsung secara objektif. Siyono, seorang terduga teroris tewas dalam penangkapan Densus. Kematiannya pun mengundang kecurigaan dari KontraS tentang tindak penyiksaan, pasalnya banyak ditemukan luka pada sekujur tubuh Siyono.

Polri pun menyebut Siyono adalah panglima investigasi Neo Jamaah Islamiyah. Kelompok ini diklaim metamorfosis Jamaah Islamiyah yang memiliki kekuatan persenjataan lengkap serta bertanggung jawab dalam sederet aksi teror tahun 2000-an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *