Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Perusahaan Bayar Tebusan untuk 10 Sandera, Ini Kata Filipina

2 min read

Pihak keamanan Filipina mengimbau supaya tidak ada bentuk pembayaran uang tebusan untuk para warga negara asing yang telah menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf atau militan lain di daerahnya. Hal ini untuk menyudahi ‘industri’ penculikan yang marak di perairan negara itu. “Angkatan Bersenjata masih berupaya mendorong setiap pihak agar mendukung kebijakan pemerintah no ransom policy,” kata Brigadir Jenderal Restituto Padilla, juru bicara militer Filipina, seperti yang dilansir Reuters, Rabu (20/4/2016).

Pernyataan ini menanggapi adanya laporan media mengutip pernyataan dari pihak Indonesia bahwa uang tebusan demi 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf dibayarkan menggunakan uang perusahaan. Seperti yang diberitakan bahwa Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil oleh pihak perusahaan. “Bukan dari kami, kita enggak akan bayar uang tebusan, tetapi itu perusahaan,” ujar Luhut ketika dijumpai dari kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, hari Rabu (20/4/2/2016).

Dalam pernyataannya, Brigjen Padilla menegaskan bahwa pemerintah Filipina tidak menginginkan pembayaran tebusan yang akan menambah subur praktik penculikan di perairannya. Pemerintah Filipina berupaya untuk memutus pasokan dana yang semakin memperkuat kelompok pemberontak serta militan semacam ini. “Menghalangi semakin berkembangnya ‘industri’ (penculikan) seperti ini,” kata Padilla terkait dengan dasar no ransom policy.

Untuk saat ini, dikatakan Menko Luhut, proses pembayaran masih berjalan. Diketahui bahwa militan pimpinan Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 50 juta peso setara Rp 15 miliar. Pewrintah Filipina selama ini jarang sekali membahas serta mempublikasikan perihal pembayaran tebusan. Ditambahkan oleh Padilla, operasi militer demi menyelamatkan nyawa sandera masih terus dilaksanakan. “Keselamatan korban penculikan tetap menjadi perhatian utama,” tegas Padilla.

Selain halnya 10 WNI, masih ada 4 WNI lainnya dan 4 warga Malaysia yang diculik oleh kelompok bersenjata dari wilayah perairan yang sama. Sementara itu, informasi dari sumber lain menyebut bahwa masih ada 5 WNA lainnya, diantaranya ada 2 warga Kanada yang disandera di sebuah pulau terpencil Jolo, yang juga terkenal dijadikan sebagai markas kelompok Abu Sayyaf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *