Berita Nasional – Rivalitas Teroris Demi Pimpinan ISIS Asia Tenggara
2 min read
Sejumlah kelompok teroris saat ini sedang mencari ‘muka’ demi merebut pengakuan serta pemegang tampuk pimpinan tertinggi ISIS kawasan Asia Tenggara. Satu diantaranya adalah Muhammad Bahrun Naim yang diduga kuat sebagai dalang bom Thamrin, Jakarta. Khairul Fahmi selaku pengamat intelijen Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mengatakan Aman Abdurrahman serta Bahrun Naim sedang ‘berkompetisi’ demi menjadi petinggi ISIS Asia Tenggara. Mereka pun bersaing dengan sejumlah nama lain dari kelompok di Filipina serta di Asia Tenggara yang lain.
“Tak hanya Aman Abdurrahaman saja, namun ada kelompok sejenis yang juga bersaing di Filipina selatan yang memproklamirkan diri sebagai cabang ISIS Asia Tenggara, ada pula beberapa nama lain yang mengincar posisi tersebut,” terang Khairul ketika berbincang, Kamis (17/1/2016). Di wilayah Indonesia sendiri, sambung Khairul, peluang kalangan teroris demi mendeklarasikan diri menadi cabang ISIS terbilang cukup jauh. “Peluang membuka cabang efektif dinilai masih terlalu jauh,” sebutnya.
Khairul pun mengingatkan bahwa saingan Bahrun tersebut tak akan diam saja pasca teror bom jakarta yang lalu. Hal inilah yang kemudian diminta Khairul agar lebih diwaspadai. “Melihat yang saat ini semakin naik daun serta dianggap yang pernah mengadakan serangan, mungkin saja Bahrun Naim yang dipilih. Namun ini bukan berarti lainnya akan diam saja,” paparnya.
Masalah persaingan teroris Asia Tenggara ini juga sempat dibahas oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian. Tito menegaskan pimpinan ISIS Suriah sudah memerintahkan pada para pengikutnya agar membuka cabang di penjuru dunia. “Dulunya operasi di Suriah dan Irak. Tetapi lalu ada perintah di luar kawasan dari Abu Bakar Baghdadi kemudian dibentuklah cabang-cabangnya di dunia, semisal di Prancis, Turki, Afrika, termasuk Asia Tenggara,” kata Tito ketika jumpa pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1) yang lalu.
“Bahrun Naim ini ingin menjadi pimpinan ISIS Asia Tenggara, sehingga ada upaya persaingan untuk leadership. Dari Filipina sendiri di-declare Bahrun. Dikarenakan adanya persaingan leader Asia Tenggara, Bahrun Naim pun merancang serangan tersebut,” sebut Tito.
