Berita Nasional – Peningkatan Penjualan Minyak Kelapa Sawit atau CPO Dalam Negeri
2 min read
Perdagangan dunia tentang Minyak Kelapa Sawit atau lebih terkenal Crude Palm Oil dengan kata lain terkenal lagi CPO alami surut dalam beberapa bulan terakhir. Itu hasil akibat dari menurunnya minat pasar usai imbas perekonomian eropa yang memburuk dengan kondisi pasar Asia yang semakin sepi saja. Tapi dalam beberapa bulan kedepan mendekati akhir tahun para pengusaha CPO atau Miyak Kelapa Sawit mulai senang kembali. Karena permintaan pasar tentang CPO akan kembali meningkat.
Penurunan minat dalam penjualan CPO tidak hanya terjadi Indonesia melainkan pasar dunia dalam Asosiasi Perusahaan CPO. Perusahaan ternama milik dua tapian kaya asal Indonesia Sitorus dan William Kwok dalam naungan Wilmar Internasional juga membenarkan memang produksi Minyak Kelapa Sawit alami penurunan dalam sisi penjualan. Tapi itu tidak surutkan langkah banyak perusahaan besar atau kecil dalam CPO. Sebab pendapatan rata – rata untuk tahun 2012 ini justru meningkat hampir dua kali lipat dari laba bersih tahun 2012 lalu sesuai kajian dari semua perusahaan.
Jadi pengusaha CPO tidak akan alami kerugian atau penurunan laba bandingkan tahun sebelumnya justru peningkatan. Sepinya pasar memang akibat moneter dunia yang tengah goyah. Tapi sebulan lagi Wilmar Internasional prediksikan penjualan CPO akan stabil lagi hingga laba nyaris naik dua kali lipat hingga akhir Desember 2013.
Itu seperti yang alami oleh badan pencatatan ekspor dunia dari Indonesia mengenai CPO atau Minyak Kelapa Sawit. Selama Agustus kemarin tidak lebih dari 1,5 juta ton yang berhasil terkirim. Yang membahagiakan adalah September kemarin dengan angka penjualan mencapai titik tertinggi dalam lima tahun terakhir dengan lebih dari 161 juta ton. Hasil itu sangat luar dugaan saat ini yang alami masalah ketidak pastian seperti lansiran media – media ekonomi lokal.
Kenaikan permintaan CPO untuk sebagai bahan utama Bio Disel dalam negara maju seperti Amerika Serikat karena faktor ketahanan pangan negara adi daya itu tidak seimbang. Hasil itu usai Amerika Serikat gagal panen kedelai sebagai bahan baku utama Bio Disel selain CPO tentunya akibat serangan badai.
