Berita Nasional – Kerusuhan Rutan Bengkulu, 5 Napi Tewas Terbakar

Aparat gabungan dilempari batu serta bambu ketika akan melakukan pengamanan narapidana yang diduga masih menjalankan bisnis peredaran narkotik dari dalam Rutan Bengkulu di Jl Kol Berlian, Malabero, semalam. “Ketika hendak diamankan, secara tiba-tiba kami menerima serangan dari narapidana yang berada dalam rutan tersebut,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu, Budiharso ketika dikonfirmasi pada Sabtu (26/3).

Budiharso masih belum berani menyimpulkan apakah para tahanan tersebut sudah dibekali dengan persiapan matang saat penjara itu kedatangan tamu tim gabungan yang terdiri atas personil BNNP Bengkulu, Kepolisian, serta perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM. “Namun fakta di lapangan membuktikan bahwa bambu melayang, batu juga melayang, ” terang Budiharso. Akibat dari kerusuhan tersebut, tim gabungan tak sempat mengamankan barang bukti yang akan dicari dari sang narapidana buruan. Keributan pun semakin tak terkendali hingga akhirnya berujung dengan kebakaran Rutan.

Budiharso pun menjelaskan bahwa insiden pembakaran rutan adalah ujung dari penangkapan tersangka narkotik dari luar penjara. Hasil dari pengembangan penangkapan itu, lanjut dia, ada seorang narapidana di dalam Rutan Malabero yang diduga ikut terlibat. BNNP lalu berkoordinasi dengan pihak Polda Bengkulu serta Kementrian Hukum dan HAM guna mengamankan seorang narapidana itu.

Sayangnya saat akan diamankan, tim gabungan malah diserang dengan brutal menggunakan lemapran batu serta bambu dari para narapidana. Budiharso pun menyatakan tak ada korban jiwa dari jajarannya akibat dari insiden itu. Menindaklanjuti insiden ini, dia pun berkoordinasi bersama kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh. “Tentunya melakukan koordinasi, sementara polisi sudah melakukan penyelidikan atas aksi ini,” terang Budiharso.

Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Kota Bengkulu akan mengidentifikasi 5 narapidana yang tewas terbakar dalam kebakaran Rutan Malabero itu. AKBP Ardian Indra Nurinta, Kapolres Kota Bengkulu mengatakan bahwa identitas dari kelima korban harus dipastikan dulu sebelum diserahkan pada pihak keluarga. “Akan diidentifikasi korban dari Tim DVI,” terang Ardian seperti dikutip Antara, Sabtu (26/3). “Posisi korban yang meninggal itu semuanya ada di dalam sel nomor 7,” katanya.