Berita Nasional – Kebakaran Hutan di Timur RI Disengaja?
2 min read
Ternyata kebakaran hutan Indonesia tak hanya berkecamuk di wilayah Sumatra dan Kalimantan saja melainkan juga terjadi di timur Indonesia, hingga Papua. Mencegah hal yang tak diinginkan, sekitar seratusan anggota TNI dikerahkan satuan lokal. Letnan Kolonel Infanteri Andi Kusworo selaku Komandan Komando Daerah Militer 1710 Mimika mengatakan bahwa personelnya siap diperbantukan pada lokasi yang mengalami kebakaran hutan semisal di Merauke serta Mappi. “Kami siapkan ada 111 personel, sedangkan yang menyatakan siap membantu dari luar, sekitar 100 personil,” ujarnya pada Jumat (23/10).
Walau tidak ada hotspot terdeteksi di kawasan Mimika, asap dari kebakaran hutan wilayah Merauke serta Mappi ternyata sudah sampai ke langit Mimika. Kabut asap selama beberapa pekan terakhir juga kian pekat, mengakibatkan terhentinya kegiatan penerbangan. “Timika pun dipastikan terus menerima dampak apabila permasalahan api pada kawasan Merauke serta Mappi tak segera terselesaikan. Kalau penanganan lambat, maka pasti yang merasakan efeknya adalah warga Mimika,” terang Andi.
Demi mengatasinya, TNI bersama Pemda setempat akan terus melakukan usaha pemadaman. Tetapi medan sulit dan yang terlalu luas menjadi usaha tersebut seakan tidak banyak berguna. TNI pun berkoordinasi bersama PT Freeport Indonesia demi menyediakan bantuan apabila kelak dibutuhkan, semisal membentuk tim gabungan pada lokasi kebakaran.
Dari citra satelit Terra Aqua, pada wilayah timur Indonesia ada 819 titik api dimana kebanyakan ada di Prov Papua. “Papua terdapat sedikitnya 584 titik api, sedangkan Papua Barat terdapat 48 titik,” terang Sutopo Purwo Nugroho selaku perwakilan BNPB. Asap pun juga terus meluas sebab kondisi cuaca yang kering menjadikan kebakaran hutan semakin meningkat pula.
Namun sayangnya, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menanggapi kebakaran di wilayah timur ini dengan santai. Kebakaran pada wilayah Indonesia timur itu dikatakan dilakukan sengaja. “Pada wilayah Merauke, masyarakat punya kebiasaan berburu. Guna memancing hewan buruan keluar, harus membakar beberapa daerah dulu,” ujar Eka Widodo Soegiri, Kepala Biro Humas Kementerian LHK di Jakarta.
