Berita Nasional – Kamis Sore, Bareskrim Terima Rekaman Percakapan Freeport

Pihak Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) berencana untuk menyetor bukti rekaman percakapan diduga Ketua DPR Setya Novanto sehubungan dengan lobi dengan PT Freeport Indonesia, pada kantor Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, pada Kamis sore (19/11) ini. “Baru akan dibawa sore nanti,” kata Sufmi Dasco Ahmad selaku Wakil Ketua MKD dari Gedung DPR RI, Senayan.

Hal senada juga disampaikan oleh Junimart Girsang, Wakil Ketua MKD. Ia serta Dasco sudah mendengar rekaman percakapan dari perwakilan pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hari Rabu kemarin. Politikus asal PDIP ini menyatakan tidak banyak perbedaan percakapan pada rekaman serta transkripsi yang diberikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said pada DPR di Senin lalu. “Hampir sama dari transkrip yang telah kami terima. Tetapi kami tetap akan melakukan transkrip secara utuh atas rekaman yang sudah kami terima,” ujar Junimart.

Rekaman tersebut diserahkan pada Bareskrim demi memvalidasi asli tidaknya suara dalam rekaman itu. MKD pun berharap agar hasil pemeriksaan suara bisa segera diselesaikan dengan cepat. Hasil dari pemeriksaan Bareskrim akan membantu pihak MKD guna memanggil pihak yang kuat dugaan terlibat, juga demi mempercepat proses jalannya persidangan. “Menteri ESDM diminta keterangan langsung. Kami berharap sidang sifatnya terbuka untuk umum,” papar Junimart.

Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri Sudirman melapor pada MKD terkait dugaan adanya anggota DPR yang sengaja mencatut nama Jokowi-JK guna minta jatah saham pada PT Freeport. Untuk imbalannya, politikus ini lalu menjamin kontrak karya Freeport pasti akan diperpanjang. Pihak MKD belakangan diminta untuk tak banyak berkomentar untuk kasus ini. “Banyak terima telepon, jangan terlalu banyak bicara. Saya sendiri tak merasa bahwa itu adalah tekanan,” kata Junimart dari Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, hari Kamis (19/11). Maka dari itu, ia lalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengawal MKD supaya dapat bekerja secara bebas tanpa ada intervensi. Hal ini disampaikannya sebab banyak masyarakat kurang percaya pada kredibilitas MKD. Ia juga menilai bahwa penanganan kasus Setya Novanto ini menjadi momen yang tepat demi memperbaiki citra MKD.